Jean mendengar suara memanggil-manggil namanya dari atas sana.
Jean ...
Jean ...
berkali-kali.
Gadis itu tinggi semampai, wajahnya sedikit tirus, berhidung mancung dan mata lentik sempurna. Dia pasti gadis yang jadi rebutan para pria.
Suara memanggil-manggil itu kini telah berganti dengan suara lain. Kini lebih gelap dan mengerikan
Bunuh ...
Bunuh ...
berkali-kali.
Jean berjalan menyusuri koridor dan melewati pintu demi pintu kamar perawatan.
"Selamat malam, Suster," seorang dokter muda menyapanya. Tapi dia terus melangkah, melewatkan sapaan itu begitu saja. Dia baru berhenti di depan salah satu kamar perawatan.