Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gema

10 November 2019   20:44 Diperbarui: 10 November 2019   21:04 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari http://zeromagecuador.com/

Jean mendengar suara memanggil-manggil namanya dari atas sana.

Jean ...

Jean ...

berkali-kali.

Gadis itu tinggi semampai, wajahnya sedikit tirus, berhidung mancung dan mata lentik sempurna. Dia pasti gadis yang jadi rebutan para pria.

Suara memanggil-manggil itu kini telah berganti dengan suara lain. Kini lebih gelap dan mengerikan

Bunuh ...

Bunuh ...

berkali-kali.

Jean berjalan menyusuri koridor dan melewati pintu demi pintu kamar perawatan.

"Selamat malam, Suster," seorang dokter muda menyapanya. Tapi dia terus melangkah, melewatkan sapaan itu begitu saja. Dia baru berhenti di depan salah satu kamar perawatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun