Jika pinjaman menyertakan agunan, pastikan semua aspek legal dari agunan tersebut terpenuhi. Lengkapi juga agunan dengan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti pengikatan di notaris, surat kuasa menjual dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.Â
Hal ini dapat memberi pressure kepada anggota peminjam agar aktif mengembalikan pinjaman sesuai perjanjian, sekaligus menguatkan posisi koperasi jika di kemudian hari terjadi kemacetan dan pada akhirnya koperasi harus menempuh langkah hukum dalam penagihan kembali pinjaman macet tersebut.
 Mengingatkan sebelum jatuh tempo.
Kadang kredit macet pada awalnya disebabkan oleh kelalaian pembayaran pinjaman. Jika kelalaian pembayaran sudah bertumpuk satu atau dua bulan atau lebih maka beban pembayaran anggota semakin besar. Ini dapat menyebabkan anggota makin enggan menuntaskan kewajiban pembayarannya.Â
Oleh karena itu salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meminimalkan risiko kredit lalai adalah mengingatkan anggota mengenai kewajibannya, bahkan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran tiba.Â
Reminder ini bisa dilakukan lewat email, message broadcast atau media lain yang relevan dan bisa menjangkau anggota. Ada kondisi-kondisi tertentu pada anggota koperasi yang membuat reminder seperti ini sangat efektif.Â
Kadang ada anggota yang melupakan tanggal jatuh tempo karena kesibukan. Ada juga anggota kurang mampu mengatur arus kas, sehingga harus diingatkan kembali agar memberi prioritas pada pembayaran pinjaman sebelum pengeluaran atau kebutuhan yang lain.
Demikian beberapa kiat yang dapat membantu para pengelola koperasi meminimalkan risiko kredit macet pada anggota peminjamnya. Dengan manajemen kredit yang baik, keuangan koperasi pun lebih sehat sehingga koperasi dapat semakin mewujudkan misinya untuk membantu anggota-anggotanya mencapai tujuan keuangannya. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H