"Cokelat terakhir di dunia? Ada-ada saja kamu, Del!"
"Udah, dijawab saja."
"Mm... Oke. Kalau ini adalah coklat terakhir, saya akan menghadiahkannya buat kamu, Del."
"Buat apa?" Delia mengernyitkan kening.
"Terserah mau kamu apakan coklatnya. Yang jelas, dengan memberi coklat terakhir itu, saya pengen kamu jadi gadis terakhirku," sahut Gilang. Bintang-bintang nampak di matanya.
"Ah, jawaban kamu manis sekali, Gilang. Terima kasih, ya," balas Delia lalu berlalu dari situ. Dia akan menimbang-nimbang jawaban kedua cowok itu.
Baru beberapa langkah kemudian, dia bertemu Rano, teman sekelasnya.
"Kamu kasih pertanyaan yang sama untuk Gilang, ya?"
Delia terkejut, "Kamu nguping, ya?"
"Tidak, kok. Saya tidak sengaja mendengar kamu ngobrol sama Dodi kemarin. Terus, barusan aku lihat kamu juga ngobrol sama Gilang membawa coklat yang sama."
Delia mengangguk-angguk.