Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Cokelat Terakhir

13 Februari 2019   21:37 Diperbarui: 14 Februari 2019   21:22 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cokelat terakhir di dunia? Ada-ada saja kamu, Del!"

"Udah, dijawab saja."

"Mm... Oke. Kalau ini adalah coklat terakhir, saya akan menghadiahkannya buat kamu, Del."

"Buat apa?" Delia mengernyitkan kening.

"Terserah mau kamu apakan coklatnya. Yang jelas, dengan memberi coklat terakhir itu, saya pengen kamu jadi gadis terakhirku," sahut Gilang. Bintang-bintang nampak di matanya.

"Ah, jawaban kamu manis sekali, Gilang. Terima kasih, ya," balas Delia lalu berlalu dari situ. Dia akan menimbang-nimbang jawaban kedua cowok itu.

Baru beberapa langkah kemudian, dia bertemu Rano, teman sekelasnya.

"Kamu kasih pertanyaan yang sama untuk Gilang, ya?"

Delia terkejut, "Kamu nguping, ya?"

"Tidak, kok. Saya tidak sengaja mendengar kamu ngobrol sama Dodi kemarin. Terus, barusan aku lihat kamu juga ngobrol sama Gilang membawa coklat yang sama."

Delia mengangguk-angguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun