Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cemburu] Ada Cinta di Balik Kabut

4 November 2018   11:35 Diperbarui: 4 November 2018   11:47 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.shutterstock.com

"Gila bagaimana?" sahutku sambil menyodorkan kopi hitam miliknya.

"Kamu pasti lagi nunggu si Nur kan, muncul dari depan rumah!"

Degh! Si Boris ini tahu isi hatiku, tapi aku hanya membalasnya dengan celetukan, "Jangan fitness kamu!"

"Fit... nah..."

"Iya, iya. Kamu jangan fitnah..."

"Eh, bro," Boris menurunkan volume suaranya, " Si Nurlela itu banyak yang naksir loh. Jangan sampai dihajar pemuda-pemuda desa yang cemburu. Atau paling gak, inget... kamu tuh sudah punya istri... inget istri, Bro..."

Aku menjitak kepala Boris. "Eh, siapa juga yang lupa istri!" aku sadar suaraku bisa terdengar sampai ke dalam rumah. Lalu buru-buru menurunkan juga volume suara, "Kamu jangan suka hoaks deh..."

Boris hanya tersenyum, lalu berpaling cuek menyesap kopi hitamnya.

Saat itu kabut semakin menipis. Matahari pun semakin tinggi. Aku menatap lurus tanpa mau kehilangan momentum sedikit pun. Di seberang jalan muncul bayangan seorang gadis tinggi semampai, eh kali ini dia nampak berjalan ke arah pagar depan rumah Pak Desa. Aku tersenyum gembira.

Aku refleks merapikan sarung dan gaya rambutku. Boris nampak sibuk dengan HP-nya sehingga tidak memerhatikan peristiwa itu. Semakin lama, bayangan di balik kabut semakin jelas. Aku mengernyitkan kening. Sosok itu membawa sebuah koper kecil.

"Haryati...," gumamku tak percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun