Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Kondom di Hari Valentine

14 Februari 2018   22:00 Diperbarui: 14 Februari 2018   22:06 3095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tumbal kebencian? Istilah apa lagi itu?" sahut Boby setengah berteriak.

Keenam kawannya saling berpandangan dengan bingung.

"Kamu benar-benar tidak tahu tradisi perkumpulan kita setiap valentine?" tanya Sandy menurunkan volume suara karena menahan amarah.

Boby menggeleng takut.

Andin ikut berdiri, lalu menghamburkan kata-kata ini "Boby, tumbal kebencian adalah kertas berisi daftar nama orang-orang yang kita benci bersama alasan kita membenci orang-orang itu. Tumbal kebencian akan dimasukkan ke dalam kondom yang tadi dibagikan lalu... kita membakarnya bersama-sama."

"Maaf, kawan-kawan. Saya benar-benar tidak tahu tradisi itu, saya---"

"Ya sudah, kalau begitu kembalikan kondomnya," todong Sandy lagi.

Boby nampak semakin takut. "Kondom itu... tidak mungkin, Kak. Tadi saya sudah memakainya."

"Untuk apa?" cecar Sandy.

"Tentu saja bercinta dengan pacar saya. Maaf, Kak, saya---"

Boby tidak berani lagi melanjutkan kata-katanya melihat raut Sandy yang benar-benar merah karena amarah.
---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun