"Tumbal kebencian? Istilah apa lagi itu?" sahut Boby setengah berteriak.
Keenam kawannya saling berpandangan dengan bingung.
"Kamu benar-benar tidak tahu tradisi perkumpulan kita setiap valentine?" tanya Sandy menurunkan volume suara karena menahan amarah.
Boby menggeleng takut.
Andin ikut berdiri, lalu menghamburkan kata-kata ini "Boby, tumbal kebencian adalah kertas berisi daftar nama orang-orang yang kita benci bersama alasan kita membenci orang-orang itu. Tumbal kebencian akan dimasukkan ke dalam kondom yang tadi dibagikan lalu... kita membakarnya bersama-sama."
"Maaf, kawan-kawan. Saya benar-benar tidak tahu tradisi itu, saya---"
"Ya sudah, kalau begitu kembalikan kondomnya," todong Sandy lagi.
Boby nampak semakin takut. "Kondom itu... tidak mungkin, Kak. Tadi saya sudah memakainya."
"Untuk apa?" cecar Sandy.
"Tentu saja bercinta dengan pacar saya. Maaf, Kak, saya---"
Boby tidak berani lagi melanjutkan kata-katanya melihat raut Sandy yang benar-benar merah karena amarah.
---