Rambu-rambu adalah benda mati
kita yang memberi mereka separuh jiwaÂ
dengan menaruh separuh hati
atau lepehan sumpah serapah.
Tidak jarang mereka yang memberiÂ
nyawa tambahan saat kita butuhkan
lewat jalan separuh hati
atau lepehan sumpah serapah.
Seringkali kita salah memilih
jalan ke rumah arah kanan
tapi kita mencari rambu belok kiri
lalu memuntir setir ke kiri tenang
kita mengikuti rambu yang kita inginkanÂ
bukan rambu yang kita butuhkan.
Setiba di ujung perjalanan yang tak sesuai harapan
kita pun memaki pembuat jalan
pemasang rambu jalan
bahkan Tuhan.
Bukan
bukan kita tak bisa membacaÂ
atau menerjemahkan tanda-tanda
hanya belum siap membunuh sebagian diri kita
Bukankah rambu-rambu adalah benda mati
sampai kita memberi mereka separuh jiwa
agar separuhnya lagiÂ
sampai ke ujung perjalanan yang diharapkan.
---
kota daeng, 3 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H