Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matahari Terbenam di Ufuk Hati

9 Januari 2017   17:13 Diperbarui: 9 Januari 2017   17:33 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: http://weheartit.com/

“Baik kalau begitu, Pak. Tapi saya ke toilet dulu, ya.”

Sepuluh menit kemudian, mobil Xenia hitam meluncur meninggalkan areal pantai. Widodo di belakang setir dan Nadine duduk di belakangnya. Dia kembali melamun. Di luar, malam semakin menampakan wajahnya.

Saya lebih terkejut, batin Nadine.

Kita sudah berpacaran dua tahun, tetapi kamu tetap tidak ingat dengan nama sopir pribadi saya. Jika kamu tidak menghargai hal-hal kecil, bagaimana saya mengharapkanmu menghargai yang lebih besar.  Maafkan saya sudah membohongimu. Tetapi mungkin inilah jalan yang terbaik untuk saya dan kamu.

----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun