Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Saksi Tidak Lihat

4 Januari 2017   18:49 Diperbarui: 4 Januari 2017   19:14 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya ampun! Sebelum lapor ke saya koordinasi internal dulu kek!” kepala dusun melotot menahan amarahnya.

Sementara itu Nunung juga jadi gelisah karena telah menuduh yang tidak-tidak kepada Landoh. Untunglah Landoh hanya geleng-geleng kepala tanda maklum.

“Maaf, Pak Kadus. Maaf warga sekalian…”

Terdengar koor panjang warga karena kesal.

“Ayo, bubar, bubar!” seru mereka sembari membubarkan diri masing-masing.

Nunung buru-buru mau pamit, tapi kepala desa menahannya dan mengancam mencoret namanya dari daftar warga dusun sebelum dia meminta maaf kepada Landoh.

----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun