“Kamu lihat sendiri si Landoh ngambil kayunya?”
Nunung mengangguk ragu-ragu, lalu menggeleng-geleng dengan pasti.
“Huuu….!” warga kembali berteriak.
“Lah, saksinya bagaimana ini, Pak? Katanya saksi tapi kok tidak melihat langsung,” kepala dusun menghardik Pak Oploh.
Tapi sepertinya Pak Oploh tidak terlalu memerhatikan, karena sedang menerima telepon. Wajahnya terlihat memerah, lalu mengangguk-angguk gugup.
Setelah menurunkan HP, Pak Oploh melirik kepala dusun malu-malu.
“Ada ada?” tanya kepala dusun.
Pak Oploh garuk-garuk kepala yang tidak gatal, sambil senyum-senyum tidak jelas.
“Ini Pak Kadus, itu… kayu-kayunya sudah ketemu.”
“Haah?! Jadi siapa yang ngambil?”
“Bukan siapa-siapa. Itu… si Bujang, jongos saya. Rupanya tadi malam papan-papannya dia pindah ke dalam gudang, takut kehujanan.”