Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Sebuah Negeri

7 Desember 2016   16:29 Diperbarui: 7 Desember 2016   16:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: http://cargocollective.com/eflifanteart/Cenarios-Sceneries

Alkisah, para leluhur menurunkan sebuah negeri

elok berseri bak surga para bidadari

tanahnya berbuah emas dan beludru

Sungainya berlimpah susu dan madu.

.

Rajanya cakap nan bijak ratunya lembut nan jelita

rakyatnya pekerja keras larut dalam alam yang berirama   

tak satu pun negeri yang sama.

.

Suatu hari niatan jahat menghampiri penyihir negeri seberang

dirapal sudah sebuah mantra untuk memanggil pembawa kematian

lalu diembuskan angin berisi kutuk ke negeri seberang

.

Negeri nan elok tak bisa lari sembunyi

angin jahat tak kasat mata menghampiri.

Raja didera penyakit, para tetua bermuslihat keji

rakyat mengasah cangkul jadi belati

lalu mulai memerangi saudara sendiri

tak didengar lagi suara kaum cerdik pandai

sampai nyaris tak ada yang tersisa selain dongeng dan ratap sedih.

.

Sedih

alam bersedih

leluhur bersedih.

.

Leluhur pun meminta hukum dari semesta

alam murka membawa bencana

api, air, tanah dan bebatuan memporakporandakan seluruh negeri

sampai nyaris tak ada yang tersisa selain dongeng dan ratap sedih.

.

Alkisah, para leluhur pernah menurunkan sebuah negeri

elok berseri bak surga para bidadari

tanahnya berbuah emas dan beludru

Sungainya berlimpah susu dan madu.

---

Kota daeng, 7 Desember 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun