Alkisah, para leluhur menurunkan sebuah negeri
elok berseri bak surga para bidadari
tanahnya berbuah emas dan beludru
Sungainya berlimpah susu dan madu.
.
Rajanya cakap nan bijak ratunya lembut nan jelita
rakyatnya pekerja keras larut dalam alam yang berirama  Â
tak satu pun negeri yang sama.
.
Suatu hari niatan jahat menghampiri penyihir negeri seberang
dirapal sudah sebuah mantra untuk memanggil pembawa kematian
lalu diembuskan angin berisi kutuk ke negeri seberang
.
Negeri nan elok tak bisa lari sembunyi
angin jahat tak kasat mata menghampiri.
Raja didera penyakit, para tetua bermuslihat keji
rakyat mengasah cangkul jadi belati
lalu mulai memerangi saudara sendiri
tak didengar lagi suara kaum cerdik pandai
sampai nyaris tak ada yang tersisa selain dongeng dan ratap sedih.
.
Sedih
alam bersedih
leluhur bersedih.
.
Leluhur pun meminta hukum dari semesta
alam murka membawa bencana
api, air, tanah dan bebatuan memporakporandakan seluruh negeri
sampai nyaris tak ada yang tersisa selain dongeng dan ratap sedih.
.
Alkisah, para leluhur pernah menurunkan sebuah negeri
elok berseri bak surga para bidadari
tanahnya berbuah emas dan beludru
Sungainya berlimpah susu dan madu.
---
Kota daeng, 7 Desember 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI