Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Badrun Pun Ogah Makar

3 Desember 2016   11:45 Diperbarui: 3 Desember 2016   14:47 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ooh itu. Bukan diturunkan, Badruuun. Tunjangannya tetap, hanya sebagian dipakai buat bayar BPJS kita sama keluarga. Sebagian lagi dipakai ngisi tabungan kita di koperasi, untuk masa depan. Selama ini mana ada? Kan malah bagus…!”

“Tapi mestinya kan gak usah dipotong dari tunjangan yang ada.…”

Nampak keduanya semakin sadar. Masih ada nyamuk yang mencoba-coba nangkring di jidat Omes, tapi Badrun takut bergerak karena sandal kulit yang kerasnya kayak batako masih melekat di tangan kawannya itu.

“Ya, kan gak segampang itu, Mes. Anggaran desa mesti diatur dengan baik. Dia pernah bilang tidak akan menelantarkan orang-orang kayak kita ini. Menurut saya sih, bapak Kades kita yang baru ini malah lebih joss dari yang lama. Lihat tuh, jalan-jalan desa diperbaiki, kalau ngurus apa-apa sudah gak pakai potongan ini itu lagi. Terus kita dikasih seragam baru, sepatu baru, istri-istri kita juga jadi suplair konsumsi kalau ada acara di kantor desa.”

“Ya, tapi….”

“Hush… kamu ini dari tadi tapi melulu.”

“Bukan gitu, Omes sa…”

“…atau gini aja deh, kamu makar aja. Nanti saya bantuin. Kamu jadi otaknya, saya jadi penontonnya.”

Kening Badrun berkerut.

“Bakar? Bakar apaan?”

Makar, Oon, bukan bakar. Makar Itu upaya untuk menggulingkan yang lagi berkuasa, Drun. Mau gak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun