dia nyaris sekarat
lalu menghembuskan nafas terakhir yang dimilikinya.
.
Sayangnya
dia berinkarnasi lebih cepat dari kedipan mata.
Waktu yang masih belia terlahir dan siap untuk menggores luka
melukis ujung kuku, mengkhianati dan memulihkan
penggores pena yang lain.
.
Bersiaplah, mungkin kali ini giliranmu.
---
kota daeng, 6 September 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!