“Kami pikir peristiwa yang menimpa tuan putri itu ancaman serius untuk kerajaan kita. Malam ini juga aku mohon izin Paduka untuk membangun tempat pelatihan prajurit baru.”
Raja Philos mengusap dagunya.
“Menurutmu berapa kapasitas tempat pelatihan itu, Thar?”
“Kita siapkan tempat untuk 500 orang. Sudah ada seratus lebih, kemudian ada tambahan 60 orang dari prajurit kita yang ada sekarang. Sisanya akan kami cari ke seluruh pelosok kerajaan.”
Raja Philos berdiri dan berjalan perlahan sambil berpikir keras.
“Katakan sekali lagi, Thar. Katakan kalau rencana kita ini tidak akan membawa kerajaan kita kepada keadaan yang lebih berbahaya.”
“Tidak, Paduka. Selagi kita bisa menjaga kerahasiaan seluruh rencana kita sampai waktunya tiba.”
Raja Philos sampai di depan Panglima Thar. Saat itu di atas meja tamu ada dua lilin yang sedang menyala. Raja Philos menggunakan telunjuk dan ibu jarinya untuk memadamkan salah satu lilin itu.
Asap putih tipis pun melayang tipis dari sisa api pada sumbu lilin.
“Aku tidak ingin berasumsi, Thar. Menyembunyikan satu orang mungkin pekerjaan mudah, tapi 500? Katakan sesuatu yang membuatku berpikir rencana kita tetap akan dijalankan, sekalipun seluruh penduduk Zatyr dan kaum sihir mengetahui kita sedang melatih 500 prajurit Sagit yang baru.”
Panglima Thar seperti berpikir keras.