Untunglah kali ini Emerald dan Ruby lebih siap. Mereka segera memasang selubung sihir serupa kubah, hanya kali ini dengan energi sihir yang lebih besar. Serangan para prajurit pun berhasil dipatahkan. Terdengar suara ledakan demi ledakan saat sihir para prajurit berbenturan dengan dinding kubah.
Sementara itu, mantra Ametys sepertinya hampir tuntas. Awan gelap tiba-tiba berkumpul di atas lapangan tempat terjadinya pertempuran. Suhu udara turun drastis dan pemandangan seketika menjadi gelap. Petir pun mulai terdengar bersahutan di atas langit.
Sambil terus mempertahankan kubah sihirnya, Emerald tersenyum tipis.
“Basaman cerdas,” ucapnya.
“Ya,” sahut Ruby. “Kekuatan utama sihir api yang digunakan para prajurit berasal dari matahari.”
-----
(bersambung)
Pertama kali ditayangkan di blog planet-fiksi.blogspot.com
dalam rangka event #Tantangan100HariMenulisNovelFC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H