Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Menyingkap Kutuk

28 Mei 2016   17:04 Diperbarui: 28 Mei 2016   17:11 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari: vashikaranspellspecialist.com

"Emas hitam?" Kening Emerald berkerut. Dia pernah mendengar istilah itu sebelumnya. Tapi sepertinya sudah lama sekali.

"Tidak ingatkah kamu? Saat kita masih menjadi murid di tempat ini, Guru Shandong sesekali menyebutnya."

Emerald pun menemukan kembali potongan-potongan memori tentang emas hitam itu.

"Ah, ya. Aku ingat sekarang."

Seketika itu mata Emerald membulat.

"Bukankah itu kata sandi untuk tempat penyimpanan mantra-mantra hitam kuno yang tidak boleh lagi dipelajari."

"Mantra itu, mau tidak mau kita harus mengakuinya, sebenarnya merupakan kekayaan kaum sihir. Para tua-tua kaum sihir sengaja memberi segel yang kuat dan menyembunyikannya agar tidak pernah ditemukan kaum sihir berikutnya."

"Tapi kamu menemukannya?"

Basalto mengangguk.

Saat ini mereka telah berada di pintu masuk ruang kerja Basalto. Dari situ Emerald bisa merasa getaran energi sihir hitam yang kuat. Dia sangat terperangah memandang perkamen-perkamen dan kitab sihir kuno di atas meja kerja Basalto.

“Kamu sudah gila, ya? Semua obsesimu ini hampir membutakan hati nuranimu, Thores!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun