Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Bulan Motivasi RTC] Kepada Luka-luka

21 Mei 2016   17:30 Diperbarui: 21 Mei 2016   18:28 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari: uptownsparkle.wordpress.com

Bayu memotong penjelasan Anya.

“Maaf, Bay. Jawabanku tetap tidak. Okey?”

Bayu tersenyum. “Baiklah, nona manis. Jangan galak-galak, dong. Aku mau mengajakmu sebagai sahabat, kok. Tidak lebih. Aku tahu kisah-kisah pahit pada masa lalumu…”

Anya kembali terkejut.

“Aku tahu, karena sejak dulu aku sayang sama kamu.”

****

Seminggu kemudian. 

Anya menghempaskan tubuhnya pada tempat tidur. Matanya mengerjap-ngerjap menatap langit-langit kamarnya yang berwarna hijau pupus. Kata-kata Bayu masih terngiang jelas di telinga.

"Ahh," desahnya sambil melempar handphone sekenanya. Perasaannya kacau. Ada luka yang tiba-tiba menganga kembali. Namun ada semangat baru untuk menyembuhkan luka itu. Tapi entah. Anya seperti sedang berada dalam putaran labirin waktu. Rasa ketakutan akan kehilangan begitu asyik berputar-putar di membran kepalanya. Namun sisi lain hatinya seperti mengiyakan ucapan Bayu. Bahwa semua hal Tuhan ciptakan berpasangan. Dan pecundang namanya jika tak bisa menerima ketetapan Tuhan.

 "Apakah aku pecundang?" Seolah-olah Anya sedang bertanya pada kedalaman hatinya. Tubuhnya meringkuk. Tangisnya pecah hingga bahunya berguncang-guncang.

Selama ini Anya tak pernah menggubris apapun kalimat yang keluar dari bibir Bayu. Namun hari ini, saat Bayu menemuinya di selasar fakultas ekonomi, Anya seperti terhipnotis. Sisi sinisnya memandang kaum adam seolah memudar. Anya mengiyakan ajakan Bayu untuk makan siang di warteg Nini Ijum, warteg langganan anak fakultas ekonomi yang letaknya hanya berjarak 800 meter dari kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun