Sosok lainnya muncul dari arah belakang pasukan. Pria itu berpostur tinggi besar, berpakaian prajurit lengkap dengan tanda-tanda kehormatan ksatria di dada dan ujung pelindung kepalanya. Orion memicingkan mata. Dalam sekali pandang, dia bisa mengenal pria berwajah dingin itu.
“Panglima Thar!” serunya. “Pemimpin tertinggi pasukan Kerajan Zatyr!”
“Orion! Pertemuan yang tak disangka-sangka. Lihatlah apa yang terjadi pada penyihir top Emerald… ”
Pertanyaan-pertanyaan yang berkelebat di kepala Orion sepertinya hanya bisa mengarah kepada satu jawaban yang mengejutkan.
“…dekil, terpojok, ketakutan dan tidak ada lagi tempat untuk berlari.”
“Kamu seorang penyihir, bukan? Pemimpin pasukan Sagit yang termahsyur itu ternyata juga seorang penyihir. Jadi bukan karena imun-sihir, tapi karena memang seorang penyihir!”
Panglima Thar tersenyum licik. “Mengapa begitu lama, Orion?”
Orion melontarkan sumpah serapah.
“Tidak sedihkah kamu melihat kaummu sesama penyihir tertindas, tewas dan menjadi korban sia-sia? Apa sebenarnya yang kamu rencanakan, Thar?”
“Sudah, cukup! Cukup penyihir jadi kaum yang direndahkan di tanahnya sendiri. Aku memiliki mimpi, Orion. Aku akan membangun kerajaan sihir yang lebih kuat, lebih berwibawa,” mata Thar terlihat berkilat-kilat. “Dimulai dengan… menyingkirkan penyihir-penyihir rendahan seperti kalian. Orion, sampai kapan pun kita tidak akan pernah sejalan.”
Orion tetap waspada.