Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis dalam Sepotong Teka-teki

8 Maret 2016   18:26 Diperbarui: 8 Maret 2016   23:09 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Neysha melibatkan diri dengan kegiatan teater kampus, dia lebih memilih mengasingkan diri dibalik perkakas laboratorium fisika. Peluang cowok untuk singgah ke hatinya jadi lebih kecil dibanding peluang yang dimiliki Neysha. Giliran cowok itu hadir dalam rupa Dias, sekali lagi keberuntungan lebih berpihak pada Neysha.

Tapi yang kini membingungkan adalah kehadiran Andrew di antara mereka. Mengapa kini seolah-olah dia begitu dekat dengan Neysha. Padahal Neysha tidak pernah bercerita sedikit pun tentangnya.

Masih dalam kebingungan yang sama, Keysha pun membenamkan dirinya dalam-dalam di atas kasur sesampainya di rumah. Dia ingin saat Neysha serta papa dan mamanya sampai di rumah nanti, dia sudah terlelap, berharap mimpi dapat merubah sesuatu pada kisah malam ini.

Sebelum benar-benar tertidur, Keysha mengirim pesan ke Neysha untuk mengabari, kalau dia sudah duluan sampai di rumah karena pening. Sedikit kebohongan dibutuhkan dalam suasana seperti ini.

Prediksi Keysha benar. Kurang lebih setengah jam kemudian, Neysha masuk ke kamar. Ada sedikit garis kelelahan pada wajah kembarannya itu. Tapi melihat saudarinya sudah tertidur lelap, dia mengurungkan niatnya untuk bercerita banyak.

****

Suasana perpustakaan kampus begitu senyap, sekalipun lebih dari selusin mahasiswa sedang berada di dalam saat ini. Salah satunya Keysha yang sedang memilih-milih buku pada rak-rak di bagian Sains. Saat mengambil sebuah buku tebal, seringai Andrew nampak di balik rak. Keysha hampir berteriak saking  terkejutnya.

“Kamu lagi!” ucapnya kesal, setengah berbisik.

“Aku kan datang untuk menghibur kamu, Key.”

“Memangnya aku seperti butuh dihibur?”

Keysha menjauh dari Andrew, menuju ke bagian buku yang lain. Andrew mengekor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun