Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis dalam Sepotong Teka-teki

8 Maret 2016   18:26 Diperbarui: 8 Maret 2016   23:09 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tahu apa kamu tentang cinta?” lalu kembali beranjak dari situ dan segera menyembunyikan diri di balik toilet wanita.

 **** 

Di luar gedung teater dibuka beberapa gerobak penjual kudapan. Keysha memilih gerobak yang paling ujung dan paling sepi, agar tak ada yang bisa melihat kesedihannya. Dia memesan sepotong burger ayam dengan sambal yang banyak. Sengaja. Agar jika ada yang menangkap basah dirinya dengan lelehan air mata, dia bisa mencari alasan.

Saat ini malam sudah menguasai separuh langit. Bintang-bintang mulai berpendar satu-satu. Di bawah payung taman, Keysha mengunyah burger-nya perlahan sembari membiarkan angin malam membelai mesra. Siapa tahu bisa meneduhkan kegamangan hatinya.

“Eh, malah ngumpet disini.”

Keysha terkejut dengan suara itu, sehingga menelan burger-nya bulat-bulat. Dia lalu buru-buru mengalirkan air teh botol  ke dalam kerongkongannya. Setengah botol langsung tandas.

Keysha pun memaki-maki Andrew yang sudah duduk seenak udel tepat di hadapannya. Tapi demi menjaga kesopanan, maki-makinya hanya di dalam hati. Yang nampak dari luar adalah sosok dingin, bengis serta pesan “Pergi jauh-jauh”, yang menempel di kerut keningnya.

Tapi Andrew tak ambil pusing. Malah kini dia memperhatikan wajah Keysha lekat-lekat.

“Banyak orang bilang, kamu dan Ney memang seperti pinang dibelah dua. Tapi baru sekarang aku melihatnya langsung… dari jarak sedekat ini. Kamu dan Ney memang benar-benar mirip.”

Keysha semakin terganggu. Hanya orang-orang dekat yang memanggil saudarinya dengan panggilan Ney. Orang lain biasa memanggil lebih lengkap, Neysha. Tak urung, dia buka suara juga.

“Kamu kenal Ney?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun