Di sisi lain, mahasiswa juga menekankan pentingnya oposisi yang sehat dalam sistem pemerintahan. Mereka menyadari bahwa demokrasi yang kuat memerlukan adanya kontrol dan kritik yang membangun terhadap kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, mahasiswa mengingatkan kabinet Prabowo-Gibran untuk menghargai kebebasan berpendapat dan mengakomodasi aspirasi masyarakat sebagai bagian dari proses demokrasi yang sehat. Secara keseluruhan, mahasiswa berharap kabinet ini mampu menghadirkan pemerintahan yang tegas, adil, dan berorientasi pada kepentingan rakyat, tanpa mengesampingkan nilai-nilai demokrasi.
Akhir kata, polemik seputar pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024 telah menciptakan gelombang diskusi yang luas di masyarakat. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan calon usia di bawah 40 tahun untuk maju sebagai calon wakil presiden memicu berbagai pro dan kontra. Banyak pihak, termasuk mahasiswa dan tokoh hukum, menilai keputusan tersebut melampaui kewenangan MK dan berpotensi mendukung praktik dinasti politik, khususnya karena Gibran adalah putra sulung Presiden Joko Widodo. Masyarakat mengkhawatirkan bahwa politik dinasti lebih mengutamakan kepentingan keluarga dibandingkan kepentingan publik, yang terlihat dari berbagai aksi penolakan dan kritik terhadap pasangan ini. Meskipun demikian, hasil survei menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran memperoleh dukungan signifikan, dengan 51,9 persen suara.Â
Namun, suara tersebut tidak serta merta menghilangkan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi keberlanjutan praktik politik dinasti dan kompetensi pasangan ini. Selain itu, munculnya akun media sosial Fufufafa yang mengeluarkan pernyataan negatif terhadap tokoh politik, termasuk Prabowo, semakin memperburuk citra pasangan ini di mata publik. Momen pelantikan pada 20 Oktober 2024 menunjukkan harapan baru bagi kabinet Prabowo-Gibran, meskipun tantangan besar masih menanti. Mereka dihadapkan pada harapan masyarakat untuk menciptakan kebijakan yang berpihak pada rakyat dan menanggulangi isu-isu besar seperti kemiskinan, pendidikan, dan korupsi. Harapan mahasiswa dan masyarakat adalah agar kabinet ini dapat menjalankan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta menghargai kebebasan berpendapat sebagai bagian dari sistem demokrasi yang sehat. Secara keseluruhan, meski dukungan suara menunjukkan potensi keberhasilan, polemik seputar latar belakang politik dan tindakan yang diambil oleh pasangan Prabowo-Gibran akan terus menjadi sorotan utama, yang mempengaruhi legitimasi dan efektivitas pemerintahan mereka di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H