Mohon tunggu...
Philipus Dellian Agus Raharjo
Philipus Dellian Agus Raharjo Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang yang ingin menjadi kawan seperjalanan anda.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Belajar Aksara Jawa (6)

6 September 2013   01:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:17 1947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_264016" align="aligncenter" width="490" caption="Serat Wedhatama pupuh II Sinom, bait XV."]

1378400808921769840
1378400808921769840
[/caption]

Coba perhatikan aksara ndra yang diapit oleh mangajapa dan pada lungsi di akhir bait. Berarti Serat Wedhatama belum berakhir pada bait ini. Latinisasi aksara Jawa di atas sebagai berikut:

Sinom

Nuladha laku utama tumraping wong tanah Jawi Wong Agung ing Ngèksiganda Panembahan Senapati kapati amarsudi sudaning hawa lan nepsu pinesu tapabrata tanapi ing siyang-ratri amemangun karyénak tyasing sasama.

Bait di atas sangat popular di antara orang-orang Jawa yang gemar macapatan (menyanyikan tembang macapat). Wong Agung Ngèksiganda yang dimaksud adalah Danang Sutawijaya alias Panembahan Senapati pendiri Kerajaan Mataram. Ngèksi, dari ang+kèksi, tampak jelas (dengan mata); ganda, arum/harum, mata-arum, mataram. Inti dari bait di atas adalah Panembahan Senapati menjadi teladan bagi orang-orang Jawa dalam hal asketisme.

Pupuh III, bait XXXIII ditembangkan dengan irama Sekar Macapat Pocung:

[caption id="attachment_264018" align="aligncenter" width="521" caption="Serat Wedhatama pupuh III Pocung, bait XXXIII."]

13784021831093795717
13784021831093795717
[/caption]

Terlihat pada yang digunakan masih madyapada dan pada lungsi. Jadi bait ini pun belum menjadi akhir Serat Wedhatama. Latinisasinya:

Pocung

Ngèlmu iku kalakoné kanthi laku lekasé lawan kas tegesé kas nyantosani setya budya pangekesé dur angkara.

Inti bait tersebut: ngèlmu atau ilmu-sejati hanya dapat dicapai melalui laku prihatin yang sungguh-sungguh. Ilmu-sejati akan menjadikan orang semakin rendah hati dan jauh dari sifat angkara murka. Jadi kalau orang berilmu tetapi bersikap arogan dan penuh angkara murka, orang itu belum mencapai tataran tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun