Iklan yang Berbuah Petisi
Iklan terbaru PKS berkisah tentang seorang penderita gangguan jiwa (disabilitas mental) yang tiba-tiba naik dan membawa kabur sebuah truk ketika sang supir turun sejenak. Celakanya, istri sang supir masih di dalam kabin. Mengetahui truknya dibajak, sang supir truk segera mengejar dengan sepeda motor yang dikendarai temannya. Tiba-tiba pengejaran harus berhenti karena di depan ada razia polisi. Pembonceng menyadari bahwa SIM-nya sudah "mati".
Sampai pada detik ini mungkin penonton akan tertegun atas sejumlah ketidaksinkronan. Apa kaitannya antara orang "sarap" itu, truk yang dibajak, dan razia SIM oleh kepolisian? Baru di akhir iklan kita memperoleh penjelasan.
Pesan dari iklan tersebut adalah ajakan untuk mencoblos partai PKS yang menjanjikan SIM seumur hidup dan STNK bebas pajak. Itulah beberapa program anyar andalan PKS jika lolos dari ambang batas parlemen nanti. Selain itu, iklan tersebut secara tersirat menyuarakan penolakan PKS, dan partai-partai lain di kubu BPN, terhadap hak pilih para penyandang disabilitas mental.
Pesan dari iklan tersebut adalah ajakan untuk mencoblos partai PKS yang menjanjikan SIM seumur hidup dan STNK bebas pajak.
Jika Anda tidak tertawa, jangan menyalahkan diri sendiri.
Banyak orang menyesalkan iklan tersebut (dan video-video lain) yang menjadikan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebagai objek olok-olok. Bahkan, sudah ada petisi untuk menolaknya (https://www.change.org/p/kpu-id-stop-iklan-kampanye-pemilu-yang-menstigma-disabilitas-mental?signed=true).
Melalui petisi tersebut Aliansi Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa meminta PKS agar mencopot tayangan iklan kontroversial tersebut. Mereka juga meminta agar semua tayangan lain yang merendahkan ODGJ dihapuskan. Total ada 11 video yang dimaksud. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
"Ngakak orang gila memilih Presiden"
"Kocak Sosialisasi ke Orang Gila"Â