Membeli kacamata penangkal sinar biru tampaknya alternatif yang masuk akal. Di Jepang, telah banyak toko ritel menjual kacamata anti sinar biru tanpa resep dokter. Di dalam negeri, kacamata jenis ini telah banyak dijual secara online. Harganya berkisar dari Rp 150 ribu hingga 250 ribu. Optik Seis menjualnya dengan harga Rp 261 ribu (optikseis.com).
Namun, mengingat tingkat keaktifan dan keteledoran keponakan-keponakan kami, opsi ini harus dianulir. Terlalu banyak barang atau mainan rusak di tangan mereka.
3. Mengurangi waktu terpapar sinar biru
Opsi ini tampaknya yang paling murah dan efektif. Membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak bermain HP otomatis akan mengurangi waktu mereka terpapar sinar biru. Kuncinya ada pada pengawasan orang tua atau wali.
Mengingat tingginya daya adaptasi keponakan-keponakan kami, maka diputuskan bahwa pengurangan waktu bermain HP akan dilakukan secara ekstrem: dari 7 hari seminggu menjadi 2 hari. Itupun, dengan jeda (break) pada tengah hari untuk tidur siang.
Manfaat Aturan "HP Sabtu-Minggu"
Setelah satu bulan berjalan, kami mengevaluasi dampak yang dihasilkan dari aturan tersebut. Seperti yang saya katakan di awal, hari-hari pertama tidaklah mudah. Beberapa kali kami mendapati mereka pergi ke rumah temannya untuk menonton temannya bermain HP. Â Namun, setelah dua minggu, anak-anak itu pun bosan. Mereka kembali bermain di rumah.
Secara keseluruhan, kami mulai menuai beberapa dampak positif dari diet ketat "HP Sabtu-Minggu".
1. Keluhan pusing berkurang
Keponakan yang lebih tua dulu sering mengeluhkan sakit kepala dan mual-mual, terlebih pada hari libur. Itu adalah hari ketika mereka biasanya memuaskan diri bermain HP. Kini, ia tidak pernah mengeluhkan hal itu lagi. Mengurangi jam terbang bermain games terbukti memulihkan kesehatan mereka.
2. Belajar menjadi lebih fokus