Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memeras Nostalgia, Menabur Asa

2 April 2019   19:11 Diperbarui: 3 April 2019   17:02 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pribadi berpikir, era 90-an adalah sebuah zaman keemasan. Zaman ini menawarkan optimisme pasca runtuhnya sosialisme Soviyet. Meskipun cacat oleh peristiwa Mei 98, tetapi secara keseluruhan saya menikmati semua yang ditawarkan oleh hidup ketika itu. Mungkin sebagian besar generasi Y akan setuju.

Sumber: provoke-online.com
Sumber: provoke-online.com
Kami menikmati variasi hampir di semua lini. Program-program televisi beraneka ragam dan menemukan keseimbangan. Program-program impor yang bernuansa high-tech (Airwolf, Knight Rider, MacGyver) dan muda-sensual (Beverly Hills, Melrose Place, Friends, telenovela) bertemu dengan program-program lokal yang kocak dan sarat kekeluargaan (Lika-Liku Laki-Laki, Si Doel Anak Sekolahan, kuis Jari-Jari). Begitu pula dalam bidang fesyen (sepatu Doc-Mart, Neckermann, kaos Alien Workshop, celana Mambo, jam G-Shock, sepatu ATT berlampu).

goodyfeed.com 
goodyfeed.com 

 

Era 90-an juga layak disebut sebagai zaman yang ramah anak. Lagu anak-anak yang jenaka ("Semut-Semut Kecil", "Abang Tukang Bakso", "Si Lumba-Lumba", "Batman") diimbangi ragam tontonan film anak bertema wirawan (Power Rangers, Ksatria Baja Hitam, Jiban, Winspector, Dragonball). 

Masa-masa itu pula adalah zaman keemasan permainan fisik (petak umpet, roller-blade, tamiya, parasut, layangan, gasing, gambaran, tazos) meskipun tidak menyurutkan animo anak mencoba permainan digital (Gimbot, Tamagotchi).

Sumber: viral.id
Sumber: viral.id
Tidak pula berlebihan bila kita menyebut dekade 90-an sebagai zaman keemasan musik. Pada paruh kedua 90-an, genre-genre musik mengalami percabangan dan sekaligus kematangan (grunge, slow-rock, hip-hop, soul, britpop, dangdut).

Kehadiran MTv, yang dibonceng ANTV, memanjakan generasi Y dengan menyuguhkan video-musik berkelas dari artis-artis papan atas seperti Slank, Dewa19, Iwa K, Cool Color, ME, Oasis, Blur, Nirvana, dsb. 

Majalah Hai dan liputan Planet Remaja turut meledakkan energi kreativitas generasi muda. Pada puncak era ini, menjadi seorang VJ MTv adalah cita-cita kebanyakan remaja.

Ketika Kita Mulai Bernostalgia

Apa yang saya lakukan dengan mengais kenangan-kenangan di era 90-an dapat dikategorikan sebagai sebuah nostalgia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun