Saya pribadi berpikir, era 90-an adalah sebuah zaman keemasan. Zaman ini menawarkan optimisme pasca runtuhnya sosialisme Soviyet. Meskipun cacat oleh peristiwa Mei 98, tetapi secara keseluruhan saya menikmati semua yang ditawarkan oleh hidup ketika itu. Mungkin sebagian besar generasi Y akan setuju.
Â
Era 90-an juga layak disebut sebagai zaman yang ramah anak. Lagu anak-anak yang jenaka ("Semut-Semut Kecil", "Abang Tukang Bakso", "Si Lumba-Lumba", "Batman") diimbangi ragam tontonan film anak bertema wirawan (Power Rangers, Ksatria Baja Hitam, Jiban, Winspector, Dragonball).Â
Masa-masa itu pula adalah zaman keemasan permainan fisik (petak umpet, roller-blade, tamiya, parasut, layangan, gasing, gambaran, tazos) meskipun tidak menyurutkan animo anak mencoba permainan digital (Gimbot, Tamagotchi).
Kehadiran MTv, yang dibonceng ANTV, memanjakan generasi Y dengan menyuguhkan video-musik berkelas dari artis-artis papan atas seperti Slank, Dewa19, Iwa K, Cool Color, ME, Oasis, Blur, Nirvana, dsb.Â
Majalah Hai dan liputan Planet Remaja turut meledakkan energi kreativitas generasi muda. Pada puncak era ini, menjadi seorang VJ MTv adalah cita-cita kebanyakan remaja.
Ketika Kita Mulai Bernostalgia
Apa yang saya lakukan dengan mengais kenangan-kenangan di era 90-an dapat dikategorikan sebagai sebuah nostalgia.