Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kisah Tragis Luna, "Jenderal Sudirman"-nya Filipina

4 Maret 2019   15:20 Diperbarui: 4 Maret 2019   20:25 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luna pun meradang. Terlebih setelah melihat perangai dan gerak-gerik pasukan Amerika. Ia dikenal sebagai komandan yang tegas dan berapi-api. Untuk menjinakkan Luna, Aguinaldo menaikkan jabatannya menjadi Brigjen dan mengangkatnya menjadi Kepala Operasi Perang.

Luna tidak menyia-nyiakan posisi barunya. Ia segera membenahi disiplin militer, memperkenalkan seragam tentara nasional, dan mendirikan Academia Militar di Malolos, yang menjadi cikal bakal Akademi Militer Filipina sekarang.

Namun, satu matanya tetap ia tujukan kepada pasukan Amerika. Ketakutannya segera terbukti. Suatu insiden pecah antara sekelompok pasukan Filipina dan Amerika yang sedang berpatroli. Tujuan asli Amerika pun tersingkap.

Film Heneral Luna dibuka dengan adegan rapat kabinet yang sedang memanas. Di ujung meja duduk Presiden Aguinaldo dan Apolinario, sang Perdana Menteri, di sampingnya. Di ujung yang lain Jenderal Luna dan beberapa stafnya.

Motivasi ekonomi nyata benar pada sejumlah anggota kabinet, tetapi Presiden seolah abai. Di mata Luna, beberapa menteri hanyalah orang-orang munafik yang mudah berganti majikan menyesuaikan situasi. Kemarahan Luna memuncak. "Pilih mana: Bisnis atau Kemerdekaan; Negara atau keluarga?" serunya menggelegar. Bahkan, Luna berani menuding Presiden ibarat "Perjaka yang percaya cinta seorang pelacur."

Di tengah-tengah perdebatan itu, muncullah seorang bentara membawa pesan tentang insiden yang baru saja terjadi. Aguinaldo terpaku. Tanpa mengakui kekeliruannya, ia segera meminta Jenderal Luna mengadakan segala persiapan yang diperlukan untuk membalas Amerika.

Perang Filipina-Amerika
Perlawanan Filipina sebenarnya cukup sengit, apalagi dipimpin oleh jenderal sekaliber Luna. Namun, seringkali hambatan terbesar berasal dari kalangan militer sendiri. Dalam suatu pertempuran sengit, Luna meminta bantuan dari pasukan dari Kawit yang dipimpin seorang Kapten. Kapten tersebut menolak mematuhi perintah Luna dengan dalih bahwa ia hanya menerima perintah dari presiden. Luna datang dan melucuti para pembangkang itu.

Di lain waktu, terkait pertempuran di Kalumpit, Luna meminta bantuan dari sesama jenderal. Sebagai Kepala Operasi Perang, ia berhak mengatur strategi terbaik demi kemajuan perang. Tomas Mascardo menolak, juga dengan dalih bahwa ia hanya menerima perintah dari presiden. Mascardo akhirnya tunduk ketika Luna mendatanginya dengan membawa peti mati.

Jengah dengan kebebalan dan tindakan-tindakan indisipliner seperti itu, Luna mengajukan pengunduran diri kepada Presiden. Aguinaldo sendiri diketahui telah mengangkat pasukan Kawit menjadi Paspampres. Takut kehilangan jenderalnya yang jenius, Aguinaldo membujuk Luna dan lagi-lagi menjinakkanya dengan mengangkatnya menjadi Panglima atas seluruh angkatan bersenjata.

Luna kembali bekerja. Tanggung jawab yang baru menuntut kejeniusannya. Ia merancang sebuah sistem pertahanan tiga lapis, yang nantinya dikenal sebagai Garis Pertahanan Luna. Sebuah markas gerilya di atas bukit yang dikelilingi ribuan jebakan, jaringan bawah tanah yang menghubungkan sejumlah desa.

Untuk merealisasikannya ia membutuhkan 2000 tenaga sukarela. Ia mendapat 4000. Bagaimana caranya? Dengan mengaktifkan Pasal 1 (Artikulo Uno) yang intinya ancaman mati bila menolak perintah Jenderal Besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun