Di dunia kerja, aku melihat teman-temanku bersaing untuk dapat menunjukkan gaya hidup yang paling keren. Mereka saling membandingkan tabungan siapa yang paling besar, siapa yang paling banyak berhutang di bank, dll. Aku juga sudah terbiasa mendengar cerita heboh dari teman yang mengatakan bahwa ia ikut arisan satu juta per bulan. Mereka sangat sering mempertanyakan arisanku. Aku mengatakan bahwa aku hanya bergabung dengan arisan lima ratus ribu per bulan. Padahal, pada kenyataannya aku join sebanyak satu juta lima ratus ribu rupiah per bulan.
Tidak bermaksud membohongi orang-orang di sekitarku. Tetapi jika hal itu kemudian dapat menjadikanku sombong atau menimbulkan iri hati, lebih baik aku bungkam. Karena untuk menceritakan semua hal kepada semua orang, apakah itu dirasa bijak? Mari menjadi pribadi yang lebih baik lagi untuk mampu memikirkan apa yang pantas untuk diceritakan kepada khayalak.
Terima kasih mak atas nasihat yang diberikan sebagai bekalku menjalani kehidupan ini. Maafkan aku yang dulu tidak mampu memahami tujuanmu menegurku kala aku ingin pamer. Aku bersyukur memiliki ibu seperti dirimu. Petuah yang mamak berikan mengingatkanku untuk selalu rendah hati. Seperti padi yang makin berisi makin merunduk. Menjadi manusia yang terus membumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H