Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik

Zaman Edan

29 Oktober 2016   00:50 Diperbarui: 29 Oktober 2016   01:31 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah saat ini sedang terjadi apa yang dibilang orang sebagai zaman edan. Dan apa pula itu tanda-tanda yang disebutkan sebagai zaman edan? Ternyata nyanyian zaman edan itu tak luput dari amatan pemusik dan budayawan Sujiwo Tejo yang juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit, yang ia lantunkan lewat lagu yang juga bertitel “Zaman Edan”, di album “Pada Suatu Ketika” yang dirilis tahun 2000, 16 tahun lalu.

Benarkah ramalan pemusik ini yang ia nyanyikan tentang zaman edan ini sudah tampak di depan mata?

Zamane, Mas, zaman edan

Edan tenan zaman semono

Semune katon katinon kawistoro

Jan jane zaman edan 

Zamane, Mas, zaman padudon

Banjir tangis, banjir bandang

Kang sinandang

Zamane, zamane, wis zamane

(Zaman edan, Mas, zaman edan

Sungguh edan ketika itu

Tampak luar, makin dalam, dan semakin jelas

Sebenarnyalah zaman sikut-sikutan

Zaman saling menyikut, Mas, zaman sikut-menyikut

Sama saja dengan zaman berikut

Banjir tangis, banjar bandang yang disandang

Zamannya, zaman, sudah zamannya)

Di sini saya tidak ingin mengomentari apakah ini sudah zamannya yaitu zaman edan, di mana orang untuk memenuhi hasrat duniawinya sudah pada main sikut-sikutan atau penghalalan cara-cara sejenis lainnya demi mengejar ambisi kedudukan, kuasa, dan jabatan, untuk mendapatkan pesugihan.

Wis zamane, orang sudah lupa dan melupakan sumpahnya sendiri. Wis zamane, zaman edan; yen ora edan ora keduman, kalau tidak ikut gila tidak kebagian. Yang penting kita tidak ikut atau ikut-ikutan EDAN...!!! (Alex Palit)

Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, Pemimpin Redaksi Bambuunik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun