Benarkah saat ini sedang terjadi apa yang dibilang orang sebagai zaman edan. Dan apa pula itu tanda-tanda yang disebutkan sebagai zaman edan? Ternyata nyanyian zaman edan itu tak luput dari amatan pemusik dan budayawan Sujiwo Tejo yang juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit, yang ia lantunkan lewat lagu yang juga bertitel “Zaman Edan”, di album “Pada Suatu Ketika” yang dirilis tahun 2000, 16 tahun lalu.
Benarkah ramalan pemusik ini yang ia nyanyikan tentang zaman edan ini sudah tampak di depan mata?
Zamane, Mas, zaman edan
Edan tenan zaman semono
Semune katon katinon kawistoro
Jan jane zaman edan
Zamane, Mas, zaman padudon
Banjir tangis, banjir bandang
Kang sinandang
Zamane, zamane, wis zamane
(Zaman edan, Mas, zaman edan
Sungguh edan ketika itu
Tampak luar, makin dalam, dan semakin jelas
Sebenarnyalah zaman sikut-sikutan
Zaman saling menyikut, Mas, zaman sikut-menyikut
Sama saja dengan zaman berikut
Banjir tangis, banjar bandang yang disandang
Zamannya, zaman, sudah zamannya)
Di sini saya tidak ingin mengomentari apakah ini sudah zamannya yaitu zaman edan, di mana orang untuk memenuhi hasrat duniawinya sudah pada main sikut-sikutan atau penghalalan cara-cara sejenis lainnya demi mengejar ambisi kedudukan, kuasa, dan jabatan, untuk mendapatkan pesugihan.
Wis zamane, orang sudah lupa dan melupakan sumpahnya sendiri. Wis zamane, zaman edan; yen ora edan ora keduman, kalau tidak ikut gila tidak kebagian. Yang penting kita tidak ikut atau ikut-ikutan EDAN...!!! (Alex Palit)
Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, Pemimpin Redaksi Bambuunik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H