Mohon tunggu...
Ikhwan Wahyudi
Ikhwan Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - membaca menambah wawasan, menulis menuangkan pemikiran, berdiskusi mengasah gagasan

membaca menambah wawasan, menulis menuangkan pemikiran, berdiskusi mengasah gagasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mereka Berhasil Sembuh dari Autis

27 April 2014   04:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 12751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13985206691165451865

Saat tampil sebagai pembicara pada gebyar hari autis sedunia 2014 di Padang, tak ada yang menyangka Valdi dalam mantan penderita autis karena dapat berkomunikasi dengan baik dan tampil sebagai pembicara memaparkan perjuangannya melawan autisme.

Sementara, Rendy Ariesta kelahiran Jakarta,  8 Oktober 1997 juga merupakan penderita autis yang berhasil sembuh melalui terapi Aplied Behaviro Analisis (ABA).

Kini Rendy merupakan pelajar SMA 71 Jakarta Timur dan dapat menjalani kehidupan normal sebagaimana pelajar lainnya dengan perolehan nilai yang bagus.

Ia dapat menjalani aktivitas secara mandiri seperti naik angkutan kota ke sekolah, bergaul dengan teman sebaya dan mengembangkan hobi menyanyi, menulis lagu dan bermain gitar.

Pada peringatan hari autis sedunia 2014 di Padang Rendy tampil menyanyi sambil memainkan gitar membawakan lagu yang diciptakaannya sendiri.

Menurutnya, waktu di sekolah terutama sering menjadi bahan olok-olokan teman-teman karena menyandang autis.

"Membalas ejekan bukan dengan  cemohan , buktikan saja dengan prestasi kalau memang kita juga bisa" , kata dia yang bercita-cita menjadi dokter.

Hal serupa juga  dialami oleh Hasan Al Faris Tanjung pelajar kelas IX SMP Alfikri Depok yang juga berhasil sembuh dari autis.

Faris yang lahir pada 14 Juni 1998 itu berhasil sembuh dan sejak sekolah dasar menempuh pendidikan di sekolah reguler Al Fikri Depok yang meraih nilai rata-rata 8,8 pada ujian nasional.

Faris berhasil sembuh setelah menjalani terapi ABA serta diet dan intervensi biomedis sejak usia 1,5 tahun.

Saat tampil sebagai pembicara mengisahkan pengalamannya, Faris menceritakan saat kelas 7 SMP ia sering menangis karena diolok-olok oleh temannya disekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun