Tidak ada orang dewasa yang sempurna, apalagi anak yang masih dalam proses perkembangan. Dengan demikian, pendidik (guru dan orang tua) sebagai orang dewasa perlu meyakinkan anak untuk tetap bersemangat belajar dan terus berlatih. Orang dewasa perlu menjelaskan secara bijak bahwa kekurangan yang mungkin  dimiliki anak saat ini bukanlah masalah besar, tetapi kekurangan ini perlu dijadikan kesempatan untuk terus belajar. Contohnya, ketika anak mengalami kesulitan untuk
dapat melompat karena berat badannya di atas rata-rata anak sebayanya, orang dewasa dapat mengatakan bahwa memang sulit untuk dapat melompat tinggi. Tidak usah mengatakan bahwa anak gendut atau berat untuk melompat. Bila anak menunjukkankegagalan karena ketidakmampuannya, orang dewasa dapat mengatakan, "tidak apa, kamu bisa berlatih lagi dengan cara ... (tunjukkan caranya)."
6. Beri Dukungan Bila Anak Berbeda dari Teman-temannya
Setiap orang adalah unik. Juga anak-anak. Pasti ada tampilan fisik yang khas atau kemampuan yang dapat atau tidak dapat dilakukan, misalnya. Orang dewasa dapat membantu anak untuk bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada pada dirinya dan teman-temannya. Berbeda itu biasa, suatu pemahaman yang penting dimiliki oleh anak. Bahwa dengan perbedaan dan keunikan yang dimiliki, maka hidup dan pertemanan menjadi beraneka ragamnya.
Bantu anak untuk dapat memiliki kesadaran akan kelebihan dan kekurangannya, namun lebih tekankan pada kelebihan yang dimiliki. Katakan, "Tidak apa-apa Ade tidak dapat menggambar dengan baik seperti teman-temannya, tapi kan Ade bisa melompat dengan tinggi". Ajak anak untuk mensyukuri semua yang dimiliki baik itu positif maupun negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H