Mohon tunggu...
Petrus Punusingon
Petrus Punusingon Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Influencer

Trainner - Teacher - Influencer - Public Speaker - Marketer - Designer - Photographer - IT Consultan - Early Education Certified Trainner

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesiapan Anak Bersekolah di Masa Transisi PAUD Ke SD

11 April 2024   19:29 Diperbarui: 11 April 2024   19:34 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian Anak-Anak Kelas TK B Sevenbafs School disela-sela pembelajaran mereka (Kamis,25/01/2024). (Sumber Foto : Koleksi Sevenbafs School)

Tidak ada orang dewasa yang sempurna, apalagi anak yang masih dalam proses perkembangan. Dengan demikian, pendidik (guru dan orang tua) sebagai orang dewasa perlu meyakinkan anak untuk tetap bersemangat belajar dan terus berlatih. Orang dewasa perlu menjelaskan secara bijak bahwa kekurangan yang mungkin  dimiliki anak saat ini bukanlah masalah besar, tetapi kekurangan ini perlu dijadikan kesempatan untuk terus belajar. Contohnya, ketika anak mengalami kesulitan untuk

dapat melompat karena berat badannya di atas rata-rata anak sebayanya, orang dewasa dapat mengatakan bahwa memang sulit untuk dapat melompat tinggi. Tidak usah mengatakan bahwa anak gendut atau berat untuk melompat. Bila anak menunjukkankegagalan karena ketidakmampuannya, orang dewasa dapat mengatakan, "tidak apa, kamu bisa berlatih lagi dengan cara ... (tunjukkan caranya)."

6. Beri Dukungan Bila Anak Berbeda dari Teman-temannya

Setiap orang adalah unik. Juga anak-anak. Pasti ada tampilan fisik yang khas atau kemampuan yang dapat atau tidak dapat dilakukan, misalnya. Orang dewasa dapat membantu anak untuk bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada pada dirinya dan teman-temannya. Berbeda itu biasa, suatu pemahaman yang penting dimiliki oleh anak. Bahwa dengan perbedaan dan keunikan yang dimiliki, maka hidup dan pertemanan menjadi beraneka ragamnya.

Bantu anak untuk dapat memiliki kesadaran akan kelebihan dan kekurangannya, namun lebih tekankan pada kelebihan yang dimiliki. Katakan, "Tidak apa-apa Ade tidak dapat menggambar dengan baik seperti teman-temannya, tapi kan Ade bisa melompat dengan tinggi". Ajak anak untuk mensyukuri semua yang dimiliki baik itu positif maupun negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun