Kita juga berhadapan dengan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) OAP yang sangat buruk. Orang asli Papua terlalu cepat mati, entah karena sakit penyakit atau ditembak oleh polisi dan tentara Indonesia. Kita juga menyaksikan layanan pendidikan dasar, kesehatan, ekonomi di kampung-kampung di tanah Papua sangat buruk. Karena itu, Uskup-Uskup di Papua, secara khusus Yang Mulia, Uskup Yan You perlu mengeraskan volume suara kenabian. Berteriaklah dengan suara nyaring, "Jangan lagi bunuh OAP! Hentikan kekerasan terhadap OAP!"
Dengan siapa Yang Mulia, Uskup Yanuarius Theofilus Matopai You akan berjalan bersama dalam penggembalaan kawanan domba di Keuskupan Jayapura dan tanah Papua pada umumnya? Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus pasti melindungi Yang Mulia Uskup Yan You! Â Para Imam adalah Pendoa dan rekan sekerja Uskup Yan You. Hendaklah para Imam Allah menopang Yang Mulia, Uskup Yan You dengan doa dan karya nyata bagi umat Allah di tanah Papua. Demikian halnya, segenap umat Katolik dan rakyat bangsa Papua, harus kembali masuk ke dalam rumah Gereja Katolik Papua dan memberikan dukungan nyata bagi gembala kita, Yang Mulia Uskup Yan You dengan sumbangan pikiran, ide dan juga terlibat secara finansial dalam karya pelayanan sosial bagi umat Allah di tanah Papua.
Kita juga memiliki seorang Mama, yang sangat setia, yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan Tuhan Yesus dan mengikuti Yesus di jalan salib sampai di Kalvari. Dia adalah Mama Maria. Kita berdoa dan berharap tongkat penggembalaan Uskup Yan You berada dalam doa dan perlindungan Mama Maria. Kita juga berdoa dan berharap, putra sulung Papua, Uskup Yan You mau mempersembahkan Papua kepada Hati Tak Bernoda Mama Maria. Kita percaya bersama Mama Maria, doa, impian, harapan dan cita-cita akan masa depan Papua yang lebih baik akan terwujud. Amin. [Kampung Yahim, Sentani, 9 November 2022_Petrus Pit Supardi, alumni STFT Fajar Timur, angkatan tahun 2006]
Catatan:Â Artikel ini menjadi bagian dari buku, "Uskup Orang Asli Papua, Harapan dan Kenyataan" yang telah terbit pada tahun 2023. Saya sajikan di sini, agar dapat diakses oleh pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H