Melintasi laut, sungai, rimba, bukit dan gunung
Merasakan lapar, haus dan letih
Berjuang mencari makanan dan minuman
Menguatkan tubuh dan jiwa agar mencapai tujuan akhir ziarah
Lapar apa?
Sehari tiga kali makan
Belum lagi snack, cemilan
Mengapa selalu rasa lapar?
Tubuh perlu makanan
Tubuh perlu asupan gizi
Makanan memasuki tubuh
Makanan menentukan tubuh sehat atau sakit
Haus apa?
Tubuh perlu air berliter-liter setiap hari
Jenis air apa yang masuk ke dalam tubuh?
Air menentukan tubuh sehat atau sakit
Apakah tubuh sekedar haus makanan dan minuman?
Apakah hidup sekedar mengenyangkan tubuh?
Apakah hidup sekedar memenuhi kebutuhan tubuh fisik?
Bagaimana kelak tatkala tubuh rapuh?
Jiwa pun lapar dan haus
Sehari, berapa kali jiwa menyantap santapan rohani?
Apa makanan bagi jiwa?
Apa minuman bagi jiwa?
Inilah menu santapan jiwa:
Santapan jiwa adalah kasih
Santapan jiwa adalah pengampunan
Santapan jiwa adalah rendah hati dan sederhana
Kasih memberi tanpa mengingatnya
Pengampunan melupakan segala kerapuhan sesama
Rendah hati tak memikirkan diri sendiri
Sederhana tak menjadikan tubuh etalase toko
Memberi makan tubuh dan jiwa
Memberi minum tubuh dan jiwa
Tubuh dan jiwa tak terpisahkan
Bertumbuh bersama di jalan ziarah
Tetapi, kenyataannya seperti ini:
Mengapa ada banyak waktu untuk tubuh fisik, dengan makanan, minuman dan segala kemewahannya, tetapi hampir tak ada waktu untuk jiwa walaupun sedetik?
Mengapa terlambat makan perut terasa lapar, tetapi tatkala berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun jiwa tak mengecap sedikit pun santapan rohani, tetapi tidak pernah rasa lapar dan haus?
Mengapa di jalan ziarah ini lebih banyak waktu habis mengurusi tubuh fisik ketimbang jiwa rohani ini?
Bagaimana memelihara keseimbangan santapan tubuh dan jiwa?
Sadarlah akan hal ini!
Tubuh fisik tak kekal abadi di dunia ini
Tubuh fisik sekedar jasad kaku tatkala jiwa tak lagi tinggal di dalamnya
Jiwa kekal abadi
Jiwa kembali ke Sang Pencipta, rumah asalnya!
Tanggalkanlah sikap rakus sekedar menyenangkan tubuh fana
Membebaskan diri dari ikatan dunia dan segala tawaran nikmatnya
Haus dan laparlah akan santapan jiwa rohani
Bekal mencapai hidup abadi bersama sang Ilahi
Abepura, 06 Oktober 2022; 08:04 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H