Demikian halnya, tokoh umat, tua-tua adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, Katekis dan segenap umat, perlu membangun diskusi dengan para Gembala terkait upaya bersama membangun Sumber Daya Manusia (SDM) orang asli Papua. Ketika sekolah dasar di kampung-kampung tutup, tua-tua adat perlu omong dengan Gembala, Pastor dan Pendeta untuk bersama-sama mencari jalan keluar, supaya sekolah bisa buka dan anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak!
Bukan hanya pendidikan! Kesehatan orang asli Papua juga perlu mendapatkan perhatian serius! Kita melihat bahwa di kampung-kampung pelosok Papua, Puskesmas Pembantu (Pustu) tutup, tetapi kita diam saja! Pada saat jemaat sakit, mereka akan berobat ke mana? Apabila kita mendiamkan kondisi semacam ini, siapa (lagi) yang akan peduli?
Ke depan, Gereja Papua melalui para Gembala dan kawan domba, umat Allah orang asli Papua perlu kembali ke visi Yesus dan Injil yaitu menyelamatkan manusia agar tidak ada yang tersesat dan hilang. Ketika kita berbicara tentang manusia, maka  tidak pernah luput dari pendidikan dan kesehatan!Â
Maka, kita perlu menghentikan kebiasaan membangun gedung-gedung gereja, pastoran dan aula megah. Kita membangun SDM jemaat Allah melalui layanan pendidikan dan kesehatan berkualitas. Kita perlu terlibat di dalam kedua bidang tersebut sesuai dengan kapasitas, peran dan tanggung jawab kita masing-masing. [Nabire, 05 Februari 2022; 19.34 WIT_Selamat merayakan HPI ke-167].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H