Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tepi Makam

23 Juli 2021   08:11 Diperbarui: 23 Juli 2021   08:18 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya adalah kesunyian

Rumah yang ramai akan menjadi sunyi dan sepi

Di tepi makam,

Suara tangis silih berganti bersama sejuta kata ratapan

Rencana-rencana belum terwujud

Janji-janji belum ditepati

Tubuh sudah terbaring kaku pada liang lahat!

Mengapa pergi secepat ini?

Mengapa pergi dengan cara ini?

Bagaimana hidup kami selanjutnya?

Siapa akan menopang kami?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun