Mengawali hari dengan penuh syukur kepada sang khalik langit dan bumi
Membawa hamba-hamba rapuh pada jalan terang demi selamat
Tak menghakimi melainkan memeluk penuh hangat
Aku tak lagi berdiri di muka pintu itu
Tak lagi membaui sejuta aroma amis keringat dan parfum
Tak lagi memandang sorot lampung berwarna-warni
Tak lagi melihat berpasang-pasang manusia berjibaku dalam hasrat nikmat sesaat
Dia tak lagi datang ke ruang penuh lampu warna-warni dan dentum musik itu
Tak lagi menemani peziarah yang haus hiburan duniawi
Tak lagi  berada dalam dekapan lelaki pencari nikmat
Tak lagi berada dalam dunia kelabu penuh gejolak batin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!