Bagaimana memulihkan orang Papua dari trauma akibat rasisme? Rasisme terhadap orang Papua akan berakhir tatkala ada pengakuan kesetaraan martabat pribadi manusia orang Papua, ras melanesia dan orang Indonesia, ras melayu, tanpa syarat dan prasangka apa pun.
Orang Papua berhak mendapatkan kembali hak-hak dasarnya sebagai pribadi manusia utuh, ras melanesia, kulit hitam dan rambut keriting, dengan seluruh budaya, ideologi dan hak-hak politiknya di atas tanah leluhurnya. Pengakuan terhadap eksistensi orang Papua merupakan jalan mengakhiri rasisme terhadap orang Papua.
Kemanusiaan kita menjadi tolok ukur memulihkan keterpecahan hidup orang Papua akibat rasisme. Sebagaimana kita sendiri tidak menerima perlakuan rasis, demikian halnya, kita tidak boleh berlaku rasis terhadap orang Papua dan terhadap siapa pun dengan alasan apa pun. Kemanusiaan kita harus menjadi standar memperlakukan sesama, termasuk orang Papua secara bermartabat.Â
Selain itu, pengakuan kita terhadap sang Pencipta, yang menciptakan kita, seharusnya mengantar kita pada sikap dan tindakan belas kasih, saling menerima dan menghormati sebagai Saudara di dalam sang Pencipta.
Mengingat kemanusiaan kita sendiri dan sang Pencipta yang kita imani dan sembah, maka kita wajib memperlakukan orang Papua dan setiap pribadi manusia seturut martabatnya, tanpa merendahkannya. [7 Juni 2020; 12.30 WIT]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H