Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bom Waktu HIV dan AIDS sedang Meledak di Asmat

7 April 2019   08:38 Diperbarui: 7 April 2019   13:27 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim HIV dan AIDS Keuskupan Agats sedang diskusi tentang advokasi HIV dan AIDS di Asmat, 14 Februari 2019. Dok. Pribadi.

Kesungguhan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam upaya pencegahan dan penanggulangah HIV dan AIDS di Asmat tidak sepenuhnya berjalan mulus. Senin, (11/2), saat Korkab LANDASAN Asmat berkoordinasi dengan PLH Kepala Puskesmas Agats, Suster Berta, beliau mengatakan bahwa sampai dengan saat ini, Puskesmas Agats tidak memiliki alat tes HIV.

"Sampai dengan sekarang ini, tidak ada alat tes HIV sehingga ibu yang melahirkan juga kami tidak bisa tes HIV. Padahal, kalau ada alat, saat ibu hamil mulai datang ke Posyandu atau Puskesmas, kami sudah bisa tes HIV," tuturnya.

Pada Lokakarya Penggalangan Komitmen Pencegahan HIV dan AIDS di Asmat, yang diselenggarakan oleh KOMPAK LANDASAN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, 14 November 2017 di Gedung Pusat Pembinaan Pastoral Keuskupan Agats, Kepala Dinas Kesehatan saat itu, dr. Pieter Pajala mengatakan bahwa pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk pembelian peralatan tes HIV dan AIDS untuk 11 Puskesmas di Kabupaten Asmat. 

Tetapi, sampai saat ini, peralatan tersebut tidak kunjung tiba di Puskesmas. Bahkan Puskesmas Agats yang terletak di pusat ibu kota Kabupaten Asmat tidak memiliki fasilitas untuk tes HIV.

Pada 23 Januari 2019 silam, Wahyu dari Komunitas Pastor Vince Cole, MM di Sawa Erma membawa salah satu pasien ke Puskesmas Sawa Erma untuk diperiksa darahnya. Pada saat tiba di Puskesmas, dokter malah bertanya, "Mau periksa apa lagi? Saya sudah pernah periksa ini orang." Dengan penuh sabar, Wahyu minta tes HIV. Tes dilakukan, tetapi hanya satu kali karena dua rapid test lainnya yang ada sudah kadaluarga. "Harusnya tiga kali tes, tetapi cuma ada satu rapid test, dua lainnya sudah kadaluwarsa," tulis Wahyu di WAG Komunitas Peduli AIDS.

Demikian halnya, Puskesmas Atsj, yang memiliki gedung Puskesmas dan juga pelayanan yang sangat baik, termasuk memiliki rapid tes untuk HIV sampai dengan saat ini tidak bisa memberikan ARV kepada para pasien yang terdeteksi HIV. "Kalau ada pasien, kami lapor ke rumah sakit, baru kami bisa dapat obat," tulis kepala Puskesmas Atsj, Ambrosius Oktan di WAG Komunitas Peduli AIDS.

Pelayanan HIV dan AIDS di Asmat, baik upaya pencegahan melalui sosialisasi maupun penanganan pasien yang sudah terinfeksi HIV masih sangat minim. Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Puskesmas dan RSUD Agats, telah berupaya memberikan pelayanan, baik sosialisasi maupun pemeriksaan HIV dan AIDS kepada warga masyarakat meskipun masih sangat terbatas karena minim anggaran untuk HIV dan AIDS.

Demikian halnya, tua-tua Adat dan pimpinan Gereja-Gereja di Asmat yang memiliki peran strategis dalam upaya-upaya pencegahan HIV dan AIDS belum duduk bersama guna mengambil langkah-langkah pencegahan penyeberan HIV dan AIDS di Asmat. 

Apabila kondisi ini masih berlanjut, maka dapat dipastikan bahwa beberapa tahun ke depan, Asmat akan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) HIV dan AIDS. Apakah kita menunggu sampai ada KLB HIV dan AIDS di Asmat?

***

Saat ini, kita sadari atau tidak, yang pasti, bom waktu HIV dan AIDS sedang meledak di Asmat. Penderita HIV dan AIDS di Asmat per 30 September 2018, berjumlah 177 orang sebagaimana data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua hanyalah fenomena gunung es. Masih ada ratusan orang lainnya, yang meninggal tanpa tes darah. Sedangkan ratusan lainnya, masih hidup dengan HIV dan AIDS, tanpa mereka sadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun