Sebagai orang Papua, Yuli berharap setiap orang yang datang ke Papua terlibat memberdayakan orang Papua, bukan melakukan eksploitasi. Ia minta supaya orang Papua, terutama orang Asmat diberdayakan supaya mereka bisa mandiri di masa depan.
"Untuk berbicara dengan orang Asmat, harus ada pendekatan khusus. Saya pikir, kita harus menguasai teknik komunikasi yang sesuai dengan kebiasaan orang Asmat supaya pada saat kita bicara mereka mengerti dan menerimanya," tutur Yuli.
Yuli juga menegaskan bahwa orang Papua, termasuk orang Asmat membutuhkan bukti. "Kalau kita bicara dengan orang Papua, termasuk orang Asmat, mereka minta bukti. Jadi, kita harus kasih contoh dulu supaya mereka lihat dan bisa ikut seperti yang kita bicara. Kalau kita bicara tentang menabung, kita harus tunjukkan dulu bahwa kita juga punya tabungan," tegasnya.
***
Yuli Maniagasi perempuan inspiratif. Di usianya yang masih muda, ia dilantik menjadi Kepala Seksi Pendataan dan Pendaftaran BPKAD Kabupaten Asmat pada Desember 2017. Kemudian sejak Februari 2018, ia mendapat kepercayaan lagi menjadi kepala pasar di Agats.
Ia tidak hanya memimpin pasar sentral Agats, yang terletak di Jalan Dolog Agats dan didominasi pedagang pendatang, melainkan juga pasar khusus untuk Mama-Mama Papua di Jalan Yos Sudarso yang telah diresmikan oleh Bupati Asmat, Elisa Kambu pada 15 Februari 2018 silam.
Di tengah berbagai kesibukan itu, pada bulan Mei 2017, Yuli menjadi anggota Sekretariat Bangun Generasi dan Keluarga Sejahtera Papua (Bangga Papua) Kabupaten Asmat. Ia terlibat sejak mulai pendataan penerima manfaat Bangga Papua (anak Papua asli usia 0-4 tahun), sosialisasi Bangga Papua sampai pencairan dana Bangga Papua pada 12 Desember 2018.
Berbagai usaha dan kerja keras Yuli lahir dari motivasi dirinya untuk melayani sesama orang Papua yang tinggal di Asmat. "Saya belajar dari Bapa saya yang sangat rendah hati untuk melayani orang Asmat. Bapa saya adalah tokoh inspiratif bagi hidup saya," tutur Yuli mengakhiri kisahnya sebagai kepala pasar Agats, Asmat.[].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H