Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Narasi Sekolah Dasar (di) Asmat

24 Desember 2018   06:17 Diperbarui: 24 Desember 2018   07:20 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) tidak pernah terlepas dari peran kepala sekolah. Team Leader (TL) LANDASAN Papua, Donatus Klaudius Marut, ketika berbicara di depan para kepala SD di kabupaten Asmat, pada pelatihan Manajemen Kepala Sekolah mengatakan bahwa kemajuan suatu sekolah sangat ditentukan oleh peran kepala sekolah.

"Dalam diskusi dengan sepuluh Kepala Dinas Pendidikan di wilayah kerja LANDASAN di Papua dan Papua Barat, kami menemukan bahwa karakter kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan kemajuan sekolah. Kalau manajemen sekolah dikendalikan oleh kepala sekolah dengan baik, sekolahnya pasti baik; kalau kepala sekolah disiplin, sekolah pasti baik," tuturnya pada pembukaan pelatihan Manajemen Kepala Sekolah di Agats, 4 September 2018.

Ia menambahkan bahwa permasalahan lain yang dihadapi oleh sekolah terkait rendahnya tingkat kehadiran guru dan siswa di sekolah. Tetapi, semua itu bisa teratasi apabila kepala sekolah aktif dan disiplin dalam memimpin sekolah.

Kompleksitas permasalahan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Asmat tidak terlepas dari tenaga guru. Spesialis Pendidikan LANDASAN, Soeharto menegaskan bahwa permasalahan guru di Asmat bukan terletak pada jumlahnya, tetapi pada distribusi (persebaran) guru ke setiap sekolah yang berada di kampung-kampung.

"Berdasarkan data yang ada, kami menemukan bahwa telah terjadi penumpukan guru di pusat kota Agats dan di pusat Distrik. Guru mendapat SK di sekolah di kampung-kampung, tetapi meminta nota dinas untuk bertugas di Agats dan pusat Distrik."

Hal senada diungkapkan oleh Koordinator LANDASAN Distrik Atsj, Agustinus Monsa. "Guru ada di pusat Distrik Atsj. Di SD YPPK St. Paulus Atsj dan SD Inpres Atsj. Tetapi, sekolah yang ada di Amanamkai, Ambisu, Bipim, Bine dan Sogoni, hanya ada satu dua guru di sana."


Kondisi serupa terjadi Distrik Akat. Sekolah-sekolah yang berada di luar pusat Distrik Akat seperti SD Inpres Fakan, SD Inpres Beco, SD Inpres Yuni dan SD Inpres Buetkwar, proses belajar mengajar tidak berjalan efektif karena kepala sekolah dan guru-guru tidak berada di kampung untuk mengajar.

"Saya dan Pastor pergi ke kampung Fakan, Beco, Yuni, Buetkwar untuk ambil data, kami tidak ketemu kepala sekolah. Hanya ada satu dua guru honor dan PNS. Guru PNS juga baru datang ke kampung setelah beban kerja dan gaji ditahan," tutur Arita.

Pastor Vesto Maing menambahkan. "Saya kaget karena ada guru yang kasitau ke saya bahwa dia sudah tugas 4 tahun di kampung, tetapi saya tidak pernah lihat dia. Ternyata dia baru datang ke kampung karena beban kerja dan gaji ditahan," kisahnya.

Masa depan SD di kampung-kampung terpencil di Asmat sangat ditentukan juga oleh peran kepala sekoah. Dinas Pendidikan Asmat harus mengangkat dan menempatkan kepala SD yang bertanggung jawab, terbuka dan jujur dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Di Asmat, ada SD yang membuat laporan pertanggung jawaban pengelolaan dana BOS sangat bagus, tetapi di sekolah tidak ada perbaikan apa pun. Dana ratusan juta yang menjadi hak anak-anak dan dikelola untuk perbaikan sekolah tidak berdampak pada perbaikan sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun