Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Pesona Tarian Kecak di Obyek Wisata Uluwatu Bali

27 Maret 2019   20:43 Diperbarui: 27 Maret 2019   21:07 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesona tebing dengan laut mempesona di Uluwatu, Bali

Siapa yang tak kenal Bali? Semua pasti mengenalnya, dari anak kecil hingga dewasa, dari dalam negeri hingga ke mancanegara pasti mengenalnya.

Beragam pesona wisata dijumpai di provinsi yang memiliki kurang lebih 4,2 juta penduduk tersebut. Salah satunya adalah pesona budaya.

Kekuatan masyarakat Bali dalam memelihara dan mempertahankan budaya menjadi magnet yang memikat wisatawan lokal dan mancanegara untuk berbondong-bondong ke Pulau Bali, yang dikenal juga dengan pulau para dewa atau Pulau Dewata tersebut.

Minggu, 24 Maret 2019,  penulis dan beberapa teman sempat mengunjungi beberapa obyek wisata di Bali. Salah satu obyek yang dikunjungi adalah Obyek Wisata Uluwatu atau Puncak Luhur di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Memasuki obyek wisata uluwatu pengunjung membayar karcis masuk sebesar Rp. 20.000/orang. Dan petugas memberikan kain warna kuning untuk pengunjung pria dan warna ungu untuk wanita.

Pada jalan masuk, kami menemukan hutan dengan pepohonan rindang. Hutan-hutan ini dihuni kera-kera khas Bali. Sore itu, kami tak sendirian.  Ribuan wisatawan lokal dan manca negara mengunjungi tempat itu.

Pura Uluwatu sendiri terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.

Pesona tebing dengan laut mempesona di Uluwatu, Bali
Pesona tebing dengan laut mempesona di Uluwatu, Bali

Mengutip wikipedia, pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin.

Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya.

Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksa atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.

Obyek wisata uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.

Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar, bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik.

Sambil berbaur dengan wisatawan yang memadati obyek wisata tersebut, kami sempat mengabdikan beberapa dokumen foto. Termasuk dari atas puncak uluwati dengan latar belakang senja, pesona tebing dan birunya laut Bali.

Setelah puas menjelajahi pura-pura indah di obyek wisata tersebut, kami juga ingin menyaksikan pesona tarian kecak, tarian khas masyarakat Bali yang dipentaskan di Obyek Uluwatu. Setelah membeli karcis masuk dengan harga Rp.100.000/orang, saya dan beberapa tempat menuju ketempat pertunjukan tarian kecak.

Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik, dan tidak diiringi dengan alat musik/gamelan apapun. Tarian ini diiring dengan paduan suara sekitar 70 orang pria.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Tari kecak berasal dari tarian sakral (Sang Hyang). Pada tari Sang Hyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan.

Dengan menggunakan si penari sebagi media penghubung dewa leluhur dapat menyampaikan sabdanya.

Pada selembar kertas yang dibagikan kepada pengunjung dikisahkan pada tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita epos Ramayana ke dalam tarian tersebut.

Sore itu kurang lebih 1.500 wisatawan memadati arena pertunjukan yang berada di barat Puncak Uluwatu.

Ada empat adegan yang dipertontonkan para penarian tarian kecak sore itu, yang secara singkat mengisakan epos Ramayana dimana karena akal jahat Dewi Kakayi (Ibu Tiri) Sri Rama, Putra mahkota yang syah dari kerajaan Ayodya diasingkan dari istana ayah andanya Sang Prabu Dasarta.

Dengan ditemani adik laki-lakinya (Laksamana) serta istrinya (Dewi Sita) yang setia, Sri Rama pergi kehutan Dandaka.

Pada saat mereka berada di hutan, mereka diketahui oleh Prabu Dasamuka (Rahwana) seorang raja yang lain, dan Rahwana pun terpikat oleh kecantikan Dewi Sita, ia lalu membuat upaya untuk menculik Sita, dan ia dibantu oleh pelatihnya, Marica.

Dengan kesaktiannya Raksasa Marica menjelma menjadi seekor kijang emas yang cantik dan lalu menggunakan kesempatan ini untuk menculik Dewi Sita dan membawanya kabur ke Alengka Pura.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dengan mengadakan tipuan ini maka Rama dan Laksamana berusaha menolong Sita dari cengkraman raja yang kejam itu. Atas bantuan bala tentara kera dibawah panglima Hanoman maka mereka berhasil mengalahkan bala raksasa Rahwana yang dipimpin oleh Meganda, putranya sendiri.

Akhirnya Rama berhasil merebut kembali istrinya dengan selamat.

Kisah ini dikemas dengan begitu menarik dan membuat penonton yang berasal dari berbagai negara tersebut berdecak kagum. Sesekali para pelakonnya khususnya si kera putih (Hanoman) menghampir wisatawan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, tarian ini dipentaskan setiap sore saat matahari beranjak keperaduannya. Karena itu jika anda mengunjung Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan pesona dan indahnya tarian kecak di Kawasan Obyek Wisata Uluwatu, Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun