------------------------------
Ke sudah menunggu. Duduk manis di kursi dekat meja kasir. Ibunya tak terlihat di dekatnya, begitu pula anjingnya. Senyum manis merekah di bibirnya yang merah muda seperi mawar mekar tatkala melihatku menyeberang dari hotel menuju kedai. Kurasakan jantungku berdegup kencang di balik jumper biruku.
"Ari Lasso!" Suara renyahnya menyambutku, bahkan sebelum aku sempat membuka mulut menyapanya.
"Hai fansku, mau minta tanda tangan?"
Tawa manisnya meledak, memenuhi telingaku. Astaga itu adalah suara terindah yang kudengar hari ini.
"Kau lucu. Sudah lama aku tidak tertawa seperti ini."
Pujiannya membuat jantungku berdebar tambah keras. Kupikir bakal copot.
"Kau mau pesan apa?" Suara Ke memecah lamunanku.
"Maksudnya?" Tanyaku seperti orang linglung.
Ke memutar bola mata, geli, "Tujuan orang datang kesini untuk memesan kopi. Namanya saja kedai kopi."
"Ah... ya, aku mau pesan...." Aku mencoba mengingat daftar menu kopi, namun entah kenapa otakku benar-benar buntu.