Mungkin saja ada orangtua yang berkata, "mana mungkin anak umur 1 tahun dapat mengambil keputusan yang tepat?". Kami setuju bahwa belum tentu ia dapat mengambil keputusan yang tepat, namun bagi kami, jiwa dan mental "berani" mengambil keputusan jauh lebih penting dari pada keputusan itu tepat atau tidak. Bila waktu belajar tiba dan ia menolak untuk belajar, maka kami tidak akan memaksakan kehendak kami.
Kami mencoba memberikan ia tanggung jawab terhadap dirinya, dan ketika kami melakukan hal demikian, kami melihat bahwa justru ia lebih semangat belajar. Ia tidak merasa bahwa belajar itu membuat ia  tertekan. Justru dengan sikap kami yang demikian, kami menyimpulkan bahwa ia mengerti, belajar adalah sebuah keuntungan baginya, karena dengan demikian ia akan menjadi  tahu banyak hal.
Inilah yang membuat ia semakin giat belajar. Bahkan yang seringkali terjadi adalah ia sendiri meminta dan mau belajar. Dalam pengamatan saya, sebenarnya ia jauh lebih banyak "mau" belajar dari pada tidak.
Di atas semua hal tentang mengajar anak membaca atau menulis, satu hal yang jauh lebih penting adalah ingatlah bahwa tujuan kita mengajar anak membaca dan menulis, ataupun aktivitas belajar yang lain, bukan semata-mata untuk mengejar prestasi dan meningkatkan kemampuan anak, namun prioritas utama adalah untuk menciptakan hubungan yang semakin dekat, semakin dalam dan semakin baik dengan anak kita.
Kejarlah kedalaman kasih dan relasi antara orangtua dengan anak, bukan prestasi spektakuler yang didasarkan kepada keinginan orangtua. Janganlah menjadikan anak sebagai  alat pencapaian cita-cita kita yang tidak teraih di masa lalu.Â
SELAMAT MENJADI ORANGTUA YANG MEMILIKI PRIORITAS MENGAJARKAN MAKNA KEHIDUPAN KEPADA ANAK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H