Siapa tahu walau sekejap bisa kucuri hatinya
Kuterima jawaban menggembirakan di ujung penantian
Hatiku yang kerontang seolah diguyur air menyegarkan
Bunga-bunga tumbuh indah merekah di dalamnya
Setiap waktu, kudapat memetik dan menghirup wanginya
Duhai batu permata asal Negeri Cina
Retak sudah engkau asal Andalusia
Kupuas sudah saat ini
Dalam sebuah majelis, bertemu dengan pujaan hati. Semakin dekat dengannya, semakin berdebar jantung dan ketika tidak bersamanya, gemuruh kerinduan bertalu dalam dada. Selalu mencari cara agar selalu dapat bertemu dengannya sesering mungkin. Di majelis itu, sang pujangga pun membacakan syairnya,
Ingin sekali kurobek hati ini dengan sebilah belati
Agar dapat kumasukkan kau dan kudekap sepenuh hati