Mohon tunggu...
VANNESA ALMAYRA NUGROHO
VANNESA ALMAYRA NUGROHO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PPG BAGI CALON GURU

Membaca dan menulis puisi adalah hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Dasar Topik 2 T2.7 Aksi Nyata

17 Oktober 2024   12:01 Diperbarui: 4 Desember 2024   12:02 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembar Kerja 2.5
Rencana Aksi Nyata


Tuliskan Rencana Aksi Nyata Anda dengan menjawab pertanyaan panduan berikut:


1.Apakah strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin Anda terapkan di ruang kelas Anda kelak? Mengapa?


Strategi yang digunakan: Menulis kreatif berdasarkan apa yang dibaca.


Strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin saya terapkan adalah menulis kreatif.  Secara spesifiknya ialah menulis kreatif berdasarkan apa yang dibaca. Di terapkan di kelas 5 pada materi menulis puisi. 

Singkatnya peserta didik diminta untuk membaca cerita rakyat, setelah membaca akan diminta menulis puisi sesuai isi dari cerita rakyat yang telah dibaca. Saya membayangkan bahwa mengajar di kelas 5 di salah satu SD di Jepara yang seluruh peserta didiknya berasal dari Jepara. 

Melihat kondisi demikian, cerita yang saya sediakan yakni cerita rakyat Jepara contohnya cerita rakyat Ratu Kalinyamat. Setelah peserta didik membaca cerita rakyat tersebut, maka akan diminta menulis puisi tentang Ratu Kalinyamat.


Alasan:
Menulis kreatif adalah proses mengekspresikan ide, emosi, atau cerita melalui tulisan dengan cara yang imajinatif. Menulis kreatif menurut (Puspita et al., 2019) diartikan sebagai proses yang mendorong untuk mencipatakan, menginovasi, dan mengorgansir ide secara tertulis, sehingga orang lain dapat memahami isi tersebut dengan jelas. Penggunaan strategi pengembangan keterampilan literasi menulis kreatif yang saya gunakan didasari oleh beberapa alasan. 

Ditinjau dari perkembangan kognitif menurut teori Jean Piaget peserta didik kelas 5 berada pada tahap operasional konkret dimana telah memiliki kemampuan untuk berpikir logis dan memahami konsep (Hariyono et al., 2024). 

Kemampuan berpikir logis dan memahami konsep hendaknya perlu untuk terus diasah agar berkembang secara optimal. Dengan menulis kreatif berdasarkan apa yang dibaca akan mendorong peserta didik untuk mengasah kemampuan tersebut dan berpikir kritis menelaah sebuah cerita rakyat.

 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Aprilia et al., 2022) terkait peningkatan literasi menulis kreatif menyimpulkan bahwa menulis kreatif akan membuat peserta didik berpikir kritis dan berkembang secara dinamis. Saya memilih strategi pengembangan keterampilan literasi menulis kreatif karena memiliki beberapa manfaat. 

Manfaat strategi menulis kreatif menurut (Dewi et al., 2022) antara lain mendorong peserta didik untuk memunculkan ide-ide yang dapat meningkatkan kreativitas, mampu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif, dengan menggunakan strategi ini dapat meningkatkan keterampilan linguistik berbahasa dengan baik. Selain itu, menulis kreatif memiliki pengaruh pada peningkatan budaya baca. 

Saat menulis membutuhakn informasi yang banyak untuk mendukung ide yang dimiliki sehingga secara tidak langusung akan meningkatkan budaya membaca. Menulis kreatif sebagai sarana mengembangkan diri. Menulis kreatif juga bermanfaat dalam meningkatkan keberanian dalam menghasilkan karya-karya. Tidak hanya itu, dengan menulis kreatif  karya yang dihasilkan akan bermanfaat bagi pembaca.


2.Bagaimana Anda mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan dalam penerapan strategi keterampilan literasi sesuai profil peserta didik dan konteks sosial budaya siswa Anda?


Saya mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan dalam penerapan strategi keterampilan literasi sesuai profil peserta didik dan konteks sosial budaya peserta didik saya lakukan dengan cara sebagai berikut:


a.Mengenal profil peserta didik. Mengenal profil peserta didik dilakukan dengan melihat tingkat kemampuan literasi.  Saya akan memetakan kemampuan literasi peserta didik dalam membaca dan menulis. 

Hal ini bertujuan agar cerita rakyat dan tugas menulis puisi sesuai dengan tingkat pemahamannya. Dengan cara ini saya juga dapat mengetahui kebutuhan masing-masing peserta didik. Penting bagi guru untuk mengetahui kebutuhan pembelajaran dan permasalahan peserta didik (Karo-Karo & Rohani, 2018). 

Selain itu, saya harus mengetahui kebiasaan atau gaya menulis dan membaca yang peserta didik lakukan. Pada tahap mengenal profil peserta didik juga melihat aspek latar belakang sosial budaya, misalnya daerah asal dan bahasa ibu yang digunakan. Hal ini bertujuan agar cerita rakyat yang diberikan sesuai dan memiliki keterkaitan antara emosioanal peserta didik dengan materi.


b.Merancang pembelajaran dengan membuat modul ajar sesuai dengan profil belajar peserta didik termasuk juga memperharikan latar budaya peserta didik dan kebutuhan. Guru harus membuat modul ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik (Maulida, 2022).  

Saya juga akan melakukan bimbingan dan umpan balik secara teratur selama proses penulisan puisi yang bertujuan mengatasi hambatan yang mereka hadapi dan memberikan saran konstruktif untuk meningkatkan keterampilan mereka.


c.Memilih bahan belajar berupa cerita rakyat yang sesuai atau relevan dengan budaya lokal. Memilih cerita tidak hanya sekadar menarik, tetapi harus berkaitan dengan kehidupan keseharian peserta didik contohnya cerita daerah setempat. 

Memberikan bahan ajar dalam hal ini cerita sesuai dengan kearifan budaya termasuk sebagai upaya melestarikan budaya yang dimiliki.  Buku pembelajaran disesuikan dengan budaya karena dapat menjaga nilai-nilai budaya agar tidak punah dengan adanya perkembangan zaman (Marhamah et al., 2018). 

Selain itu, cerita yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tingkat kognitif peserta didik kelas 5 yang berada pada tahap operasional konkret agar mereka dapat memahami cerita dan mampu menuangkannya dalam puisi. 

Saya membayangkan mengajar di salah satu SD di Jepara dimana seluruh peserta didik dalam kelas 5 berasal dari Jepara. Sehingga contoh cerita rakyat yang saya sediakan adalah cerita rakyat Ratu Kalinyamat dimana merupakan salah satu ratu yang ada di Jepara.


d.Melakukan evaluasi dan refleksi penting dalam pengembangan keterampilan literasi. Evaluasi dan reflesi dilakukan untuk memperoleh informasi yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Hal ini didukung  oleh (Sabariah, 2020) menyebutkan bahwa evaluasi adalah usaha untuk melihat tingkat ketercpaaian tujuan pembelajaran.

Penjelasan lebih lanjut melalui link Penyusunan Kegiatan Pembelajaran Keterampilan Literasi dengan Strategi Menulis Kreatif 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aprilia, F., Neisya, N., Yanti, C. H., & Syaputri, K. D. (2022). Peningkatan Literasi Menulis Kreatif Melalui Gelar Wicara Daring. Jurnal Abdimas Prakasa Dakara, 2(1), 15–23.

Dewi, R. P., Setyaningrum, R. A., M, T. A. H., & Press, S. D. U. (2022). Menulis Kreatif Konteks Bahasa Indonesia. Sanata Dharma University Press.

Hariyono, H., Andrini, V. S., Tumober, R. T., Suhirman, L., Safitri, F., Efitra, E., & Sari, I. K. (2024). Perkembangan Peserta Didik : Teori dan Implementasi Perkembangan Peserta Didik pada Era Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Karo-Karo, I. R., & Rohani, R. (2018). Manfaat Media dalam Pembelajaran. Axiom: Jurnal Pendidikan Dan Matematika, 7(1).

Marhamah, M., Putra, E. D., & Ramadan, Z. H. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Nilai-Nilai Budaya Melayu Di Sekolah Dasar. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 2(3), 101–105.

Maulida, U. (2022). Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka. Tarbawi, 5(2), 130–138.

Puspita, A. M. I., Santosa, A. B., Basuki, Y., Purnomo, Y. D., & Nuriadin, I. (2019). Peningkatan Kemampuan Menulis Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(2), 197–207.

Sabariah, S. (2020). Pemanfaatan Hasil Evaluasi dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi Belajar. Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 122–133.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun