Mohon tunggu...
Perwita Suci
Perwita Suci Mohon Tunggu... Freelancer - Student

Happiness Girl

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cerpen: Bersama Ayah

12 November 2020   11:25 Diperbarui: 12 November 2020   11:32 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma obat yang tak asing menusuk hidungku, dan aku terbangun diatas ranjang rumah sakit dengan selang infus di tanganku. Ibu langsung memeluk-ku, sambil mennagis. Awalnya aku pikir itu tangisan bahagia, karena anak semata wayangnya masih bisa kembali ke dunia. 

Setelah merenggangkan pelukannya, ibu menggendong ku dan mendorong infusan keluar dari kamar. 

"Kita lihat ayah ya." Ucap ibu sambil terus menyeka air matanya.

Ibu membawaku ke ruangan yang memliki bau obat lebih menyengat. Disana ada banyak meja panjang yang ditutupi oleh kan putih. Aku pun tak tahu apa yang ada dibalik kain putih itu. Ibu membawaku lebih dekat dengan meja yang berada di dekat jendela. Perlahan ibu mulai membuka tutup kain putih sambil menahan isak tangis. Wajah yang setiap hari tersenyum dan dengan girangnya akan mengajakku ke Mekdi pagi tadi muncul. 

"Ayah tidur?" Tanyaku "Ayoo bangunin, kan kita mau makna Mekdi bu! Nanti habis mainannya" Ucap ku memburu ibu agar segera membangunkan ayah. 

"Iyaa.. ayah tidur, nanti kita tetep ke Mekdi ya. Tapi ayah ga ikut ya, kita berdua saja" Ucap ibu terisak.

Kalau saja saat itu aku mengerti apa arti tidur yang ibu ucapkan. Mungkin aku takan bisa berhenti menangis semalaman. Persis seperti yang ibu alami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun