Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nasib Pilkades Serentak di Era New Normal

1 Juni 2020   16:27 Diperbarui: 1 Juni 2020   16:25 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menang dalam kontestasi adalah harapan, tetapi kalau nasib berkata lain, ya harus legowo menerimanya.

Apalagi karena dalam pilkades ini, penulis tidak banyak mengeluarkan amunisi untuk merangkul masyarakat (karena memang ngak ada). Beda dari banyak calon yang, konon, telah mengeluarkan amunisi begitu besar, untuk sosialisasi. Puluhan bahkan ratusan juta.

Penulis, hanya mengeluarkan amunisi seadanya, cukup untuk menyediakan rokok atau kopi bagi tamu yang bertamu, misalnya.

Masukan
Banyak calon berharap, di era new normal sekarang, pilkades dipikirkan untuk digelar, agar tidak ditunda terlalu lama.

Nah jika keputusan diambil, untuk keamanan bersama, seorang rekan calkades,  Drs. H. Frans Sopandi, MM, MBA, menyampaikan beberapa usulan.

1).Untuk menghindari adanya kerumunan, maka harus memperbanyak Jumlah TPS ; maksimal  300 orang calon Pemilih / TPS.

2).Per-TPS disiapkan dengan  5 bilik suara.

3).Semua Calon Pemilih diwajibkan menggunakan Masker.

4).Diusulkan/disarankan di tiap TPS harus ada tisu, hand sanitizer, sabun dan air mengalir.

5).Secara Teknis supaya tidak berkerumun  harus mengatur jadwal undangan bagi para calon pemilih dengan mengatur tatanan kursi di ruang tunggu dengan jarak minimal satu meter.

Keterannya:
1).Misal 1 desa dengan jumlah  4500 hak pilih, seandainya  untuk menghindari kerumunan terbagi 15 TPS = 300 hak pilih / TPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun